Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Sekuritas : Harga SUN Akan Kembali Melemah

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa sentimen dari Tiongkok dan naiknya minat investor global terhadap aset safe haven akan mendorong kembalinya pelemahan harga SUN secara umum hari ini, Selasa (5/3/2019).
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com
Ilustrasi/www.hennionandwalsh.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan bahwa sentimen dari China dan naiknya minat investor global terhadap aset safe haven akan mendorong kembalinya pelemahan harga SUN secara umum hari ini, Selasa (5/3/2019).

Sentimen negatif pertama bagi pergerakan harga SUN berasal dari perkembangan ekonomi China di mana Pemerintah China menetapkan target defisit fiskal mereka hingga 2,8% PDB di tahun ini atau melebar dibandingkan dengan target defisit fiskal tahun lalu yang mencapai 2,6% PDB. 

Lebih lanjut lagi, melebarnya target defisit fiskal tersebut juga pada akhirnya dikompensasi dengan penurunan target pajak Pemerintah China sehingga konfigurasi antara melebarnya defisit fiskal dengan turunnya target pajak berpotensi mendorong kenaikan yield surat utang Tiongkok dan depresiasi yuan terhadap dolar AS yang pada akhirnya meningkatkan probabilitas kenaikan yield SUN di pasar sekunder hari ini. 

Stimulus fiskal dari pengeluaran pemerintah yang dilakukan oleh China didorong oleh proyeksi melambatnya ekonomi China di tahun ini di mana Pemerintah China memperkirakan ekonomi China hanya tumbuh sebesar 6% - 6,5% atau lebih rendah dibandingkan pertumbuhan tahun lalu sebesar 6,6%.  

Selain kabar dari China, perkembangan pasar modal global semalam menunjukkan kenaikan minat investor global terhadap aset safe haven yang kemungkinan didorong oleh kehawatiran terhadap melambatnya ekonomi global ditambah dengan ketidakpastian negosiasi dagang China dengan AS sejauh ini.  

Nilai aset-aset safe haven pada perdagangan global semalam meningkat di mana yield US Treasury khususnya tenor 10 tahun turun ke kisaran 2,73% (sebelumnya di kisaran 2,76%) sedangkan indeks dolar AS naik ke kisaran 96,68 poin (sebelumnya 96,53 poin). 

"Kenaikan minat investor terhadap aset safe haven di tengah minimnya rilis data ekonomi domestik, dikhawatirkan mendorong kenaikan yield SUN melalui transmisi depresiasi rupiah terhadap dolar AS," katanya dalam riset harian, Selasa (5/3/2019).

Untuk trading jangka pendek, hari ini Dhian masih merekomendasikan investor untuk fokus pada perdagangan SUN seri pendek utamanya benchmark FR0077. 

Hal tersebut, selain didasarkan pada proyeksi penurunan harga SUN hari ini juga mempertimbangkan kemungkinan downside risk bagi harga SUN yang berasal dari rilis beberapa indikator tenaga kerja AS (rilis pekan ini), rilis The Fed’s Beige Book (Kamis dini hari WIB), dan sentimen dari kebijakan moneter ECB (Kamis malam WIB).

Berikut ini proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid hari ini:

FR0063 (15 Mei 2023): 93,55 (7,44%) - 93,85 (7,35%)
FR0077 (15 Mei 2024): 102,40 (7,55%) - 102,75 (7,47%)
FR0064 (15 Mei 2028): 88,65 (7,88%) - 89,00 (7,82%)
FR0078 (15 Mei 2029): 102,50 (7,89%) - 102,95 (7,83%)
FR0065 (15 Mei 2033): 86,25 (8,29%) - 87,00 (8,19%)
FR0068 (15 Maret 2034): 101,10 (8,25%) - 101,65 (8,18%)
FR0075 (15 Mei 2038): 92,40 (8,30%) - 92,95 (8,24%)
FR0079 (15 April 2039): 100 (8,37%) - 100,80 (8,29%)

-PRICE OF INDONESIA GOVERNMENT BONDS-
FR0077: +10,80     bps to 102,86 (7,45%)
FR0078: -6,30        bps to 102,88 (7,83%)
FR0068: -8,20        bps to 101,69 (8,18%)
FR0079: -19,30      bps to 100,83 (8,29%)

-YIELD OF GLOBAL BONDS-
UST 2yr:   -0,012      point to 2,54%
UST 5yr:    -0,025     point to 2,53%
UST 10yr:  -0,028     point to 2,73%
UST 30yr:  -0,030     point to 3,09%
German Bund 10yr: -0,026 point to 0,16%
UK Gilt 10yr: -0,023 point to 1,27%

-CDS OF INDONESIA BONDS-
CDS 2yr:   -2,36%   to  38,96
CDS 5yr:   +0,435%   to 96,14
CDS10yr:  -1,95%   to 166,65

-CRUDE OIL PRICES -
WTI:   +1,40%      to $56,59 per barrel 
BRENT: +0,92%   to $65,67 per barrel

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper