Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Reksa Dana Saham dan Pendapatan Tetap Jadi Favorit

Kinerja indeks reksa dana yang memiliki aset dasar saham dan obligasi mendapatkan berkah selama dua bulan pertama 2019, didorong oleh menguatnya kinerja IHSG dan positifnya kinerja indeks SUN.
Ilustrasi
Ilustrasi

Bisnis.com, JAKARTA -- Kinerja indeks reksa dana yang memiliki aset dasar saham dan obligasi mendapatkan berkah selama dua bulan pertama 2019, didorong oleh menguatnya kinerja IHSG dan positifnya kinerja indeks SUN.

Berdasarkan data Infovesta Utama, secara year-to-date per 28 Februari 2019, indeks reksa dana campuran mencatatkan kinerja paling positif di level 2,58% dibandingkan produk lainnya.

Berikutnya, indeks reksa dana pendapatan tetap berada di level 1,92%, atau satu-satunya indeks yang outperform dari indeks acuannya yang berada di level 1,50%.

Selanjutnya, menyusul indeks reksa dana saham di posisi 1,24%, masih underperform dari indeks acuan IHSG yang kinerjanya di level 4,02%.

Posisi terakhir ditempati oleh indeks reksa dana pasar uang yang berkinerja sebesar 0,86%.

Direktur Marketing PT Ciptadana Asset Management Charisma Siasi menyampaikan, di perusahaannya sendiri kinerja produk reksa dana pasar uang dan reksa dana saham memiliki kinerja yang paling baik.

“RDPU dan RDS yang menjadi unggulan kami, kinerjanya outperform dilihat dari 30 hari terakhir,” katanya kepada Bisnis, pekan lalu.

Dia menambahkan, untuk produk Rencana Cerdas selaku reksa dana saham yang dimiliki Ciptadana AM mencatatkan kinerja sebesar 0,04% selama sebulan terakhir. Secara ytd, posisinya berada di level 5,47%.

Sementara untuk produk reksa dana pendapatan tetap, yaitu Cipta Dana Cash memiliki kinerja sebesar 0,53% selama 30 hari terakhir. Secara ytd, kinerjanya tumbuh ke level 1,12%.

Adapun, lanjut Charisma, positifnya kinerja kedua produk tersebut didorong oleh menguatnya IHSG dan posisi suku bunga acuan 7-Days Repo Rate yang tidak mengalami perubahan.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), secara year-to-date per 28 Februari 2019, laju IHSG tumbuh 4,02%, dengan investor asing hingga awal Maret 2019 telah mencatatkan beli bersih (net buy) sebesar Rp9,9 triliun.

Selain itu, turut menjadi sentimen positif bagi pergerakan saham adalah keputusan Bank Indonesia untuk mempertahankan suku bunga di level 6% pada Rapat Dewan Gubernur bulan lalu. 

Senada, Head Investment Avrist Asset Management Farash Farich menyampaikan bahwa kinerja paling tinggi selama tahun berjalan masih ditempati oleh reksa dana saham, yang didukung oleh performa indeks sahamnya yang positif.

“Namun, kinerja indeks SUN juga positif sekitar 2,6%,” katanya.

Adapun, dia melanjutkan, kinerja IHSG sejauh ini masih lebih unggul dibandingkan LQ45 dan IDX30. 

Hal itu disebabkan oleh performa saham berkapitalisasi kecil (small caps) yang lebih baik dibandingkan saham berkapitalisasi menengah (mid caps) dan saham berkapitalisasi besar (large caps).

“Sebagai contoh, MSCI Indo Small Caps naik 10,3% sementara MSCI Indo Large Cap hanya naik 1% dan Mid Cap hanya 3,2%,” imbuhnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper