Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Karet Kembali Terkerek Minyak Mentah

Harga karet di bursa Tokyo berhasil menguat lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (1/3/2019), didorong optimisme kenaikan biaya varietas sintetisnya akibat penguatan harga minyak mentah.
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi
Petani memanen getah karet di Banyuasin, Sumatra Selatan, Selasa (8/1/2019)./Antara-Nova Wahyudi

Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa Tokyo berhasil menguat lebih dari 1% pada akhir perdagangan hari ini, Jumat (1/3/2019), didorong optimisme kenaikan biaya varietas sintetisnya akibat penguatan harga minyak mentah.

Berdasarkan data Bloomberg, harga karet untuk kontrak teraktif Agustus 2019 di Tokyo Commodity Exchange (Tocom) ditutup menanjak 1.59% atau 3,20 poin di level 204,00 yen per kg dari level penutupan sebelumnya.

Pada perdagangan Kamis (28/2/2019), harga karet kontrak Agustus hanya berakhir stagnan di level 200,80 yen per kg.

Harga karet sempat tergelincir ke zona merah ketika dibuka turun 0,20% atau 0,40 poin di posisi 200,40 pagi tadi. Sepanjang perdagangan hari ini, harga karet bergerak di level 204,50 – 206,80.

Di Shanghai Futures Exchange, harga karet untuk kontrak teraktif Mei 2019 juga berakhir menguat 1,16% atau 145 poin ke level 12.650 yuan per ton, setelah berakhir naik 0,36% atau 45 poin di level 12.505 pada perdagangan Kamis (28/2).

“Tidak ada yang baru hari ini kecuali penguatan harga minyak mentah, yang mendukung karet alam,” jelas Avtar Sandu, manajer senior untuk komoditas di Phillip Futures, Singapura, seperti dilansir Bloomberg.

Harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak April 2019 ditutup menguat 28 sen di level US$57,22 per barel pada perdagangan Kamis (28/2/2019), kenaikan hari ketiga, dan terpantau lanjut menguat 0,82% atau 0,47 poin ke level 57,69 hari ini pukul 15.05 WIB.

Penguatan harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) didorong upaya pemangkasan produksi oleh OPEC. Pada Kamis, perusahaan riset JBC Energy melaporkan output dari kartel minyak global tersebut turun lebih dari setengah juta barel bulan ini.

Sementara itu, persediaan minyak mentah AS menyusut 8,65 juta barel terakhir pekan lalu, seperti dilaporkan badan energi AS, Energy Information Administration (EIA), pada Rabu (27/2), bertolak belakang dengan prediksi untuk kenaikan.

Laporan pemerintah juga menunjukkan impor minyak mentah AS dari Arab Saudi anjlok ke level terendah sejak setidaknya tahun 2010, sedangkan pengiriman dari Venezuela terjerembab 63%.

Terlepas dari penurunan stok AS dan kritikan Presiden AS Donald Trump soal kenaikan harga minyak, Menteri Energi Saudi Khalid Al-Falih pekan ini mengatakan bahwa upaya pengurangan kelebihan stok globak tetap menjadi tujuan utama OPEC dan mitranya.

Seperti diketahui, karet sintetis yang menjadi bahan subtitusi utama karet alam dibuat dari polimer turunan minyak, sehingga pergerakan harganya jelas dipengaruhi harga minyak yang menjadi bahan baku asalnya.

Turut menopang karet adalah berlanjutnya pelemahan nilai tukar yen sebesar 0,42 poin atau 0,38% ke level 111,81 yen per dolar AS pukul 14.22 WIB, setelah berakhir melemah 0,37% atau 0,41 poin di posisi 111,39 pada Kamis (28/2).

Pelemahan nilai tukar yen Jepang terhadap dolar AS membuat harga komoditas yang diperdagangkan dalam mata uang ini menjadi relatif lebih terjangkau bagi para pembeli luar negeri. Dampaknya, permintaan akan komoditas ini berpotensi terkerek.

Pergerakan Harga Karet Kontrak Agustus 2019 di Tocom

Tanggal                             

Harga (Yen/Kg)              

Perubahan

1/3/2019

204,00

+1,59%

28/2/2019

200,80

0%

27/2/2019

200,80

+0,85%

26/2/2019

199,10

-1,19%

Sumber: Bloomberg  

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper