Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Masih Dibatasi Kehati-hatian Investor, Bursa Asia Menguat

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang menguat kurang dari 0,1% pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,8% menyusul pelemahan yen, sementara bursa saham Australia menguat 0,6%.

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa saham Asia menguat pada perdagangan Jumat (1/3/2019), meskipun masih dibatasi oleh kehati-hatian investor karena kekhawatiran tentang ekonomi China dan perdagangan global, sementara PDB AS yang lebih kuat dari perkiraan mendorong dolar naik.

Indeks MSCI Asia Pacific di luar Jepang menguat kurang dari 0,1% pada awal perdagangan. Sementara itu, indeks Nikkei 225 Jepang menguat 0,8% menyusul pelemahan yen, sementara bursa saham Australia menguat 0,6%.

Dilansir Reuters, investor akan menantikan pergerakan bursa saham China setelah indeks Shanghai Composite membukukan kenaikan bulanan terkuat dalam hampir empat tahun pada Februari.

Kenaikan saham China mungkin akan lebih didorong setelah MSCI mengatakan akan melipatgandakan bobot saham China dalam indeks global MSCI akhir tahun ini, berpotensi menarik lebih dari US$80 miliar modal asing yang masuk ke negara tersebut.

Di sisi lain, Presiden AS Donald Trump pada hari Kamis memicu kekhawatiran atas pembicaraan perdagangan antara Amerika Serikat dan China, memperingatkan bahwa ia dapat meninggalkan perjanjian perdagangan dengan China jika tidak cukup baik.

Hal tersebut bertolak belakang dengan komentar dari penasihat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow pada hari Kamis, yang menyebut kemajuan dalam perundingan sebagai hal yang "fantastis" dan mengatakan kedua negara menuju kesepakatan yang luar biasa dan bersejarah.

Sentimen lainnya datang dari akhir pertemuan tingkat tinggi Presiden AS Donald Trump dan pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengenai denuklirisasi yang tidak menghasilkan kesepakatan serta data dari China yang menunjukkan perlambatan aktivitas pabrik.

"Berita bahwa Presiden Trump keluar dari pertemuan dengan Kim Jong-un, karena kedua pihak tidak dapat mencapai kesepakatan mengenai perlucutan senjata nuklir Korea Utara menghancurkan harapan untuk meredakan ketegangan geopolitik," ungkap tim analis ANZ, seperti dikutip Reuters.

Pertumbuhan ekonomi AS yang lebih baik dari perkiraan pada kuartal keempat tidak cukup untuk mengangkat Wall Street pada hari Kamis. Produk domestik bruto (PDB) naik 2,9 persen untuk tahun ini, hanya sedikit lebih rendah dari target 3% yang ditetapkan oleh pemerintahan Trump.

Dow Jones Industrial Average melemah 0,27% ke 25.916 poin, indeks S&P 500 turun 0,28% ke 2.784,49 dan Nasdaq turun 0,29% ke 7.532,53.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper