Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Menguat di Sesi I Saat Rupiah Bergerak Melemah

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,19% atau 12,11 poin ke level 6.420,89 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan penguatan 0,13% atau 8,35 poin di posisi 6.417,13.
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar
Karyawan memantau pergerakan Indeks harga saham gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan manajer investasi, di Jakarta, Selasa (8/1/2019)./Bisnis-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (16/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,19% atau 12,11 poin ke level 6.420,89 pada akhir sesi I, setelah dibuka dengan penguatan 0,13% atau 8,35 poin di posisi 6.417,13.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG berfluktuasi pada kisaran level 6.394,83 – 6.425,94.

Adapun pada akhir perdagangan Selasa (15/1), IHSG ditutup menguat 1,15% atau 72,67 poin ke level 6.408,78.

Enam dari sembilan sektor menetap di zona hijau, dipimpin oleh sektor infrastruktur yang menguat 1,33%, disusul sektor tambang dengan penguatan 1,06%.

Di sisi lain, sektor industri dasar melemah paling tajam sebesar 0,43%, di antara tiga sektor menahan penguatan IHSG lebih lanjut.

Sebanyak 220 saham menguat, 159 saham melemah, dan 256 saham stagnan dari 625 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi penopang utama terhadap IHSG di akhir sesi I dengan penguatan masing-masing 1,78% dan 1,67%.

Sebaliknya, saham PT Unilever Indonesia Tbk. (UNNVR) dan PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk. (CPIN) yang masing-masing melemah 0,90% dan 2,03% menjadi penekan utama sekaligus membatasi besarnya penguatan IHSG.

Sementara itu, nilai tukar rupiah di pasar spot melemah 27 poin atau 0,19% ke level Rp14.117 per dolar AS.setelah bergerak pada kisaran Rp14.110-Rp14.157 per dolar AS pada pukul 11.48 WIB.

Pagi ini, nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka terdepresiasi 40 poin atau 0,28% ke level Rp14.130 per dolar AS dari level penutupan perdagangan sebelumnya.

Dilansir Bloomberg, rupiah melemah seiring dengan penantian pelaku pasar terhadap Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia yang berlangsung 16-17 Januari.

Seluruh 24 ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bank sentral tidak mengubah suku bunga BI 7-Day Repo Rate (7DRR) dalam RDG bulan ini di level 6%.

Sementara itu, indeks saham lainnya di kawasan Asia bergerak variatif siang ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura yang naik 0,23% dan indeks FTSE Malay KLCI yang melemah 0,43%.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia mengambil nafas pada Rabu setelah reli pada hari sebelumnya karena harapan stimulus China, dengan investor menilai sentimen dari Brexit setelah anggota parlemen Inggris mengalahkan kesepakatan Brexit dari Perdana Menteri Theresa May dalam pemungutan suara.

Kehilangan May tersebut memicu gejolak politik yang dapat menyebabkan keluarnya Inggris dari Uni Eropa tanpa perjanjian pada tanggal 29 Maret atau bahkan pembalikan keputusan tahun 2016.

Fokus jangka pendek investor adalah pada pemungutan suara kepercayaan pada pemerintahan May oleh anggota parlemen hari ini.

"Pemungutan suara cenderung menyebabkan aksi jual di pasar karena mereka pada dasarnya peristiwa yang tidak pasti tetapi situasi Inggris lebih kompleks daripada pemungutan suara normal," kata Stephanie Kelly, ekonom politik senior di Aberdeen Standard Investments, seperti dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper