Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mayoritas Bursa Asia Turun, IHSG Melemah di Awal Perdagangan

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,52% atau 32,98 poin ke level 6.328,48 pada pukul 09.25 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,16% atau 19,26 poin di posisi 6.351,33.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas Indonesia, Jakarta, Jumat (9/11/2018)./Bisnis-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona merah perdagangan awal pekan hari ini, Senin (14/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,52% atau 32,98 poin ke level 6.328,48 pada pukul 09.25 WIB, setelah dibuka dengan pelemahan 0,16% atau 19,26 poin di posisi 6.351,33.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.327,27 – 6.359,87. IHSG berbalik melemah dari penguatan tiga hari berturut-turut setelah pada perdagangan Juamt (11/1) ditutup menguat 0,52% atau 32,75 poin ke level 6.361,46.

Delapan dari sembilan sektor bergerak di zona merah, didorong sektor anekan industri dan industri dasar yang masing-masing melemah 1,71% dan 0,83%. Adapun sektor tambang bergerak sendiri di zona hijau dengan penguatan 0,35%.

Sebanyak 143 saham menguat, 165  saham melemah, dan 317 saham stagnan dari 625 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dam PT Astra International Tbk. (ASII) yang masing-masing melemah 1,05% dan 1,51% menjadi penekan utama pergerakan IHSG pagi ini.

Binaartha Sekuritas memproyeksikan IHSG berpeluang terjerembab setelah mempertahankan penguatan di pekan lalu.

Analis Muhammad Nafan Aji Gusta mengatakan hal itu karena terlihat pola hanging man candle yang mengindikasikan adanya koreksi wajar pada pergerakan IHSG sehingga berpeluang menuju ke area support.

Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6.345,520 hingga 6.329,576.

Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range pada 6.369,437 hingga 6.377,410.

“Berdasarkan indikator, MACD masih berada di area positif. Namun, Stochastic dan RSI sudah berada di area overbought,” paparnya dalam riset.

Sejalan dengan IHSG, indeks Bisnis-27 melanjutkan melemah 0,74% atau 4,2 poin ke level 565,73 pada pukul 09.27 WIB, setelah ditutup menguat 0,47% atau 2,69 poin di posisi 569,93 pada perdagangan Jumat (11/1).

Indeks saham lainnya di kawasan Asia mayoritas juga melemah pagi ini. Indeks Shanghai Composite dan CSI 300 melemah masing-masing 0,22% dan 0,39%, sedangkan indeks Kospi turun 0,62%. Adapun indeks Topix dan Nikkei 225 tidak membuka perdagangan karena libur nasional di Jepang. 

Seperti dilansir Reuters, bursa Asia bergerak cenderung melemah di tengah penantian investor terhadap data perdagangan China.

 “Investor mengharapkan volatilitas naik minggu ini, karena beberapa masalah utama yang telah mempengaruhi sentimen pasar mendekati penyelesaian," kata Nick Twidale, analis di Rakuten Securities, seperti dikutip Reuters.

Di sisi pendapatan, investor berfokus pada perbankan AS menjelang rilis laporan keuangan kuartalan Citigroup pada Senin, diikuti oleh JPMorgan Chase, Wells Fargo, Goldman Sachs dan Morgan Stanley di akhir pekan ini.

Ekspektasi investor diredam menyusul laba emiten di AS yang diperkirakan hanya naik 6,4%, turun dari perkiraan pada 1 Oktober 2018 sebesar 10,2% dan jauh lebih rendah besar dari kenaikan menyusul pemotongan pajak tahun 2018 yang mencapai lebih dari 20%.

Fokus investor juga tertuju pada penutupan pemerintah AS (government shutdown), yang saat ini mencapai hari ke-24. Belum ada tanda-tanda kesepakatan atau resolusi yang terlihat mengenai shutdown ini.

Di antara penantian investor di atas, yang paling menyita perhatian adalah data perdagangan dari China yang dijadwalkan rilis hari ini, dengan tanda-tanda bahwa negara dengan ekonomi terbesar di Asia ini kehilangan momentum dan pemerintah berencana untuk menurunkan target pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2019.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper