Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Rebound Didongkrak Sentimen Positif Berikut

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (9/1/2019).

Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) rebound dan menguat pada awal perdagangan hari ini, Rabu (9/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG menguat 0,67% atau 41,76 poin ke level 6.304,60 pada pukul 09.21 WIB, setelah rebound dengan dibuka naik 0,53% atau 33,27 poin di posisi 6.296,11.

Sepanjang perdagangan pagi ini, IHSG bergerak di level 6.295,32 – 6.311,58. IHSG rebound setelah berakhir di zona merah dengan pelemahan 0,39% atau 24,38 poin di posisi 6.262,85 pada perdagangan Selasa (8/1/2019).

Seluruh sembilan sektor terpantau bergerak positif pagi ini, dipimpin sektor aneka industri (+0,97%), infrastruktur (+0,86%), dan konsumer (+0,65%).

Sebanyak 208 saham menguat, 50 saham melemah, dan 365 saham stagnan dari 623 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing naik 1,05% dan 1,70% menjadi pendorong utama terhadap penguatan IHSG pagi ini.

IHSG diyakini akan kembali ke level penguatan setelah terkoreksi pada sesi perdagangan Selasa (8/1).

Vice President Research Department Indosurya Bersinar Sekuritas William Surya Wijaya mengatakan, IHSG terlihat akan semakin kokoh untuk dapat melanjutkan progres kenaikan jangka panjangnya pascarilis data perekonomian CADEV yang menunjukkan adanya pertumbuhan.

Selain itu, jelasnya, rilis data perekonomian mengenai pertumbuhan kredit yang disinyalir juga akan terlansir dalam kondisi baik dapat menopang pola pergerakan IHSG hingga beberapa waktu mendatang.

“Kami proyeksikan hari ini IHSG berpotensi menguat di level 6.123 - 6.421," demikian menurut risetnya.

Sejalan dengan JII, indeks Bisnis-27 naik 0,72% atau 4 poin ke level 563,85 pada pukul 09.23 WIB, setelah berakhir turun 0,39% atau 2,2 poin di posisi 559,85 pada perdagangan Selasa (8/1).

Indeks saham lainnya di kawasan Asia juga menguat pagi ini, di antaranya indeks FTSE Straits Times Singapura (+0,81%), indeks FTSE Malay KLCI (+0,42%), dan indeks PSEi Filipina (+1,48%).

Sementara itu, indeks Topix dan Nikkei Jepang masing-masing menanjak 1,34% dan 1,28%, indeks Kospi Korea Selatan menguat 1,71%, sedangkan indeks Shanghai Composite dan indeks CSI 300 China masing-masing naik 1,17% dan 1,46%. 

Secara keseluruhan, bursa saham Asia beringsut naik pada perdagangan pagi ini, didukung optimisme bahwa Amerika Serikat (AS) dan China dapat mencapai kesepakatan perdagangan guna menghindari konfrontasi yang akan sangat mengganggu ekonomi global.

Bursa saham Asia juga mendapat dorongan lebih lanjut dari rally bursa Wall Street Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan Selasa (8/1), indeks S&P 500 menguat 0,97%, sekaligus memperpanjang penguatannya dari level terendah dalam 20 bulan yang disentuh sekitar Natal 2018 menjadi lebih dari 9%.

Penguatan dalam aset berisiko telah berakselerasi sejak Jumat pekan lalu (4/1), ketika Gubernur Federal Reserve Jerome Powell mengatakan menyadari risiko yang dihadapi ekonomi serta akan bersabar dan fleksibel dalam mengambil keputusan kebijakan tahun ini.

“Pasar mengurangi sebagian keresahan ekstrem mereka setelah Powell secara efektif melakukan pelonggaran, dengan kata-katanya. Harapan mengenai pembicaraan perdagangan AS-China juga membantu,” kata Norihiro Fujito, kepala strategi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities, seperti dilansir Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper