Bisnis.com, JAKARTA – Harga karet di bursa komoditas Tokyo terkerek naik pada level tertingginya sejak Juni seiring dengan reli pasar saham global yang meningkatkan optimisme pasar terkait pertumbuhan ekonomi global menyusul perundingan perdagangan antara Amerika Serikat dan China.
Pasar saham di seluruh Asia memulai pekan ini dengan cukup kuat setelah komentar ketua The Fed Jerome Powell yang akan melonggarkan kebijakan moneter sehingga memicu selera baru untuk para investor bermain di aset yang lebih beresiko.
Analis Fujitomo di Tokyo Kazuhiko Saito mengatakan, perdagangan karet juga tertopang oleh kekhawatiran pasar terkait pasokan yang diperkirakan akan menurun bersamaan dengan pertemuan antara negara produsen terbesar untuk membicarakan strategi menaikkan harga karet.
“Seperti yang sempat disampaikan Dirjen Karet Malaysia, negara produsen terbesar seperti Thailand, Indonesia, dan Malaysia akan bertemu untuk berdiskusi meningkatkan skema pengurangan ekspor mereka saat ini pada 19 dan 20 Januari mendatang dan telah menjadi sentiment positif bagi harga karet,” ujar Kazuhiko seperti dikutip dari Bloomberg, Senin (7/1/2019).
Kabar pertemuan tersebut menjadi sentimen positif bagi perdagangan karet akibat pasar selama ini dibayangi oleh kekhawatiran kelebihan pasokan karena jumlah persediaan karet yang besar dalam tiga tahun terakhir. Belum lagi, ditambah dengan menipisnya permintaan saat ini.
Berdasarkan data Bloomberg, harga karet di bursa komoditas Tokyo (TOCOM) naik sebsar 0,90% menjadi 178,50 yen per kilogram pada perdagangan hari ini, Senin (7/1/2019), pukul 17.20 WIB.
Sementara, harga karet di bursa Shanghai Futures (SHFE) menurun 50 poin atau 0,43% menjadi 11.680 yuan per kilogram.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
