Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mirae Asset Sekuritas: Pelemahan Harga SUN Dipengaruhi Lelang & Sentimen Global

Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak terbatas dengan kecenderungan melemah menjelang lelang pada Kamis (3/1/2019), tetapi berpotensi rebound pascalelang.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA -- Mirae Asset Sekuritas Indonesia memperkirakan harga Surat Utang Negara (SUN) bergerak terbatas dengan kecenderungan melemah menjelang lelang pada Kamis (3/1/2019), tetapi berpotensi rebound pascalelang.

Analis Fixed Income Mirae Asset Sekuritas Indonesia Dhian Karyantono mengatakan proyeksi melemahnya harga SUN di pasar sekunder juga dipicu oleh sentimen global yang cenderung negatif. Sentimen negatif masih berasal dari kekhawatiran pasar terhadap risiko melambatnya pertumbuhan ekonomi global.

Hal tersebut pada akhirnya mendorong naiknya minat investor terhadap aset safe haven seperti dolar AS dan US Treasury. Pada perdagangan terakhir, indeks dolar AS meningkat ke kisaran 96,66 poin dari sebelumnya di kisaran 96,19 poin, meski rilis data PMI Manufaktur AS per Desember 2018 turun ke kisaran 53,8 poin dibandingkan dengan bulan sebelumnya di level 55,3 poin.

Kombinasi antara dampak turunnya PMI Manufaktur AS dan meningkatnya minat investor (incoming bids) terhadap aset safe haven mendorong yield US Treasury, khususnya tenor 10 tahun, melanjutkan penurunan hingga ke level terendah sejak awal 2018, yaitu di kisaran 2,62%.

Meski demikian, harga SUN di pasar sekunder berpotensi rebound, khususnya seri-seri SUN Fixed Rate (FR) yang dilelang oleh pemerintah hari ini seiring dengan perkiraan meningkatnya minat investor terhadap lelang SUN. Adapun seri FR yang dilelang oleh pemerintah pada hari ini yaitu FR0077, FR0078, FR0068, dan FR0079.

Peningkatan minat investor dipicu oleh adanya seri baru SUN FR yang dikeluarkan oleh pemerintah dan melebarnya spread antara yield US Treasury dengan SUN, khususnya tenor 10 tahun.

Tingkat incoming bids dalam lelang SUN kali ini diperkirakan lebih tinggi dibandingkan dengan lelang SUN FR terakhir, yakni di kisaran Rp45 triliun-Rp55 triliun. Pada lelang terakhir, incoming bids mencapai Rp41,63 triliun.

"[Dengan] Adanya lelang SUN hari ini, kami merekomendasikan investor untuk berpartisipasi dalam lelang SUN dengan pilihan SUN FR tenor panjang seperti FR0068 dan utamanya seri baru yaitu FR0079," papar Dhian dalam riset harian, Kamis (3/1).

Berikut proyeksi rentang pergerakan harga dan imbal hasil seri-seri SUN yang likuid, hari ini:

FR0063 (15 Mei 2023): 91,50 (7,97%) – 92,00 (7,82%)
FR0077 (15 Mei 2024): 100,60 (7,98%) – 101,00 (7,89%)
FR0064 (15 Mei 2028): 87,30 (8,08%) – 87,90 (7,98%)
FR0078 (15 Mei 2029): 101,50 (8,03%) – 102,00 (7,96%)
FR0065 (15 Mei 2033): 86,10 (8,30%) – 86,75 (8,21%)
FR0072 (15 Mei 2036): 98,40 (8,43%) – 99,85 (8,37%)
FR0075 (15 Mei 2038: 91,00 (8,45%) – 91,50 (8,39%)

Adapun rupiah diperkirakan masih bergerak fluktuatif di kisaran Rp14.415-Rp14.483.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper