Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KINERJA 2019: Produk Reksa Dana Saham Lebih Menguntungkan?

Kinerja reksa dana saham tahun ini berpotensi mencatatkan kinerja tertinggi dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap serta pasar uang, seiring dengan proyeksi positifnya kinerja IHSG hingga akhir tahun.

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja reksa dana saham tahun ini berpotensi mencatatkan kinerja tertinggi dibandingkan dengan reksa dana pendapatan tetap serta pasar uang, seiring dengan proyeksi positifnya kinerja IHSG hingga akhir tahun.

Berdasarkan data Infovesta Utama, mayoritas kinerja indeks reksa dana tercatat negatif sepanjang 2018. Indeks reksa dana saham yang tercermin melalui Infovesta Equity Fund Index tercatat -3,67%.  Kemudian, indeks reksa dana pendapatan tetap yang tercermin melalui Infovesta Fixed Income Fund Index tercatat -2,20%, dan indeks reksa dana campuran yang tercermin melalui Infovesta Balanced Fund Index tercatat -2,09%.

Adapun, indeks reksa dana pasar uang yang tercermin melalui Infovesta Money Market Fund mencatatkan kinerja positif 4,18%.

Wawan Hendrayana, Kepala Riset Infovesta Utama, mengatakan bahwa kinerja pasar reksa dana yang secara umum negatif disebabkan karena kondisi pasar yang secara umum tertekan. IHSG mengalami pelemahan sebesar 2,54% sepanjang 2018.

Namun, tahun ini Wawan memperkirakan kinerja pasar reksa dana secara umum akan positif. Dia memperkirakan kinerja terbaik akan dibukukan oleh reksa dana saham dengan proyeksi return mencapai antara 9%—10%.

Wawan mengatakan, sepanjang sejarah belum pernah terjadi IHSG ditutup negatif selama 2 tahun berturut-turut. Dia meyakini tren yang sama akan berulang tahun ini sehingga setelah ditutup negatif tahun lalu, tahun ini IHSG akan berbalik positif.

“Tahun lalu kan masalah kenaikan suku bunga, sedangkan tahun ini sudah lebih terbatas. Kita juga ada potensi peningkatan konsumsi pemilu. Kami berkirakan IHSG bisa bergerak ke 6.700 – 6.800, sehingga bagi reksa dana saham bisa tumbuh 9% - 10%,” katanya, Rabu (2/1/2018).

Sementara itu, kinerja jenis reksa dana lainnya juga diperkirakan positif. Kinerja Infovesta Government Bond Index diperkirakan bisa tumbuh antara 4%­— 5% dengan estimasi yield SUN akan lebih stabil tahun ini.

Kinerja obligasi negara lebih rendah dibandingkan dengan obligasi korporasi tahun lalu disebabkan karena obligasi negara jauh lebih likuid sehingga pembentukan harga terjadi dengan cepat. Sementara itu, obligasi korporasi umumnya disimpan hingga jatuh tempo, sehingga lebih stabil.

Wawan memperkirakan, kinerja Infovesta Corporate Bond Index bisa tumbuh lebih tinggi lagi tahun depan, antara 6,5% - 7%.

“Tahun ini potensi suku bunga naik masih ada sehingga tetap ada potensi penurunan harga instrumen fixed income. Namun, tahun ini fixed income akan lebih baik. Harganya memang turun, tetapi return-nya tidak sampai negatif,” katanya.

Sementara itu, reksa dana pasar uang juga diperkirakan akan memberikan return lebih tinggi lagi, sebab tahun ini dibuka dengan tingkat suku bunga acuan BI 7 Days Repo Rate sebesar 6%, lebih tinggi dibandingkan tahun lalu 4,25%.

Dirinya memperkirakan, return reksa dana pasar uang tahun ini bisa mencapai minimal antara 5,5% hingga 6%.

“Tahun ini tahun yang menarik sekali untuk money market. Bisa kasih 6% itu bagus sekali, sebab instrumen ini likuid dan aman,” katanya.

PT Manulife Asset Management Indonesia, salah satu pemain utama dalam pasar reksa dana nasional mengandalkan dua jenis produk untuk investor pada tahun ini, yakni reksa dana saham dan reksa dana pendapatan tetap.

"Untuk jangka panjang kami rekomendasikan Manulife Saham Andalan karena memang pengelolaan produk ini sangat fleksibel, lebih ke arah bottom up tidak mengikuti top down," jelas Chief Economist and Investment Strategic Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan.

Menurutnya, pada tahun ini saham akan menjadi kelas aset yang cukup menjanjikan. Namun demikian, Katarina menyadari tidak semua investor merasa cukup yakin dengan stabilitas pasar saham pada tahun depan.

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Riendy Astria

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper