Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Apple Pangkas Proyeksi, Saham Pemasok Bertumbangan

Saham pemasok Apple di Asia bertumbangan bersama dengan saham peritel produk-produk Apple di Amerika Serikat (AS), setelah produsen iPhone ini memangkas proyeksi pendapatannya akibat prospek permintaan yang suram.

Bisnis.com, JAKARTA – Saham pemasok Apple di Asia bertumbangan bersama dengan saham peritel produk-produk Apple di Amerika Serikat (AS), setelah produsen iPhone ini memangkas proyeksi pendapatannya akibat prospek permintaan yang suram.

Dilansir dari Bloomberg, di Taiwan, saham perakit iPhone Hon Hai Precision Industry Co. turun 2%, sedangkan saham Taiwan Semiconductor Manufacturing Co., pembuat prosesor untuk iPhone, turun 2,5%.

Pada saat yang sama, saham Luxshare Precision Industry Co. merosot 8,1% di Shenzhen, sedangkan saham pemasok modul kamera asal Korea Selatan LG Innotek Co. melemah 4,4%.

Dalam sesi after trading di AS, saham Skyworks Solutions Inc. melemah 6,6%, sedangkan saham Broadcom Inc. dan Qorvo Inc. masing-masing turun 5% dan 5,2%. Adapun saham Universal Display Corp. turun 4,5% dan Lumentum Holdings Inc. melorot 8,9 persen.

Tak hanya itu, saham peritel asal AS yang menjual produk-produk Apple juga terdampak. Saham Costco Wholesale Corp. turun 1,3% dalam sesi perdagangan yang diperpanjang, saham Best Buy Co. turun 3,8%, sedangkan saham Target Corp. turun 1,2%.

Seperti diberitakan, Apple menurunkan prospek pendapatannya untuk pertama kalinya dalam hampir dua dekade. Beberapa alasan yang dikemukan di antaranya adalah mengendurnya ekonomi China yang berdampak pada permintaan dari negara tersebut.

Pada Rabu (2/1/2019) Apple memangkas perkiraan nilai penjualan menjadi sekitar US$84 miliar pada kuartal yang berakhir 29 Desember 2018. Perkiraan ini lebih kecil dari perkiraan sebelumnya yakni sebesar US$89 miliar hingga US$93 miliar.

Dalam pernyataannya, CEO Tim Cook menyebutkan penjualan produk-produk Apple seperti Airpod dan Macbook juga terkendala. Menyusul pengumuman tersebut, saham perusahaan pun turun sekitar 8,5% dalam sesi post market trading.

Cook mengaitkan sebagian besar penurunan prospek perusahaan dengan perjuangan perusahaan di China yang terdampak ekonomi dan meningkatnya ketegangan perdagangan negara itu dengan AS.

Pemilihan tempo pengumuman yang disampaikan Apple ini dapat meningkatkan tekanan pada pemerintah AS untuk segera meredakan konflik perdagangannya dengan China. Pejabat level menengah dari pemerintahan Presiden Donald Trump dijadwalkan berkunjung ke Beijing untuk melakukan perundingan awal pekan depan.

“Keputusan Apple untuk memangkas prospek penjualannya bukan kejutan besar pada titik ini," kata Shannon Cross dari Cross Research. "Akan menarik untuk melihat bagaimana saham Apple bereaksi jika tercapai perjanjian perdagangan dengan China.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper