Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bursa Asia Berbalik Arah, IHSG Melemah di Akhir Sesi I

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,27% atau 16,47 poin ke level 6.178,03 pada akhir sesi I, meskipun dibuka dengan kenaikan 0,05% atau 3,37 poin di posisi 6.197,87.
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat
Karyawan beraktivitas di dekat monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Rabu (23/5/2018)./JIBI-Nurul Hidayat

Bisnis.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus tertekan hingga akhir sesi I perdagangan hari ini, Rabu (2/1/2019).

Berdasarkan data Bloomberg, IHSG melemah 0,27% atau 16,47 poin ke level 6.178,03 pada akhir sesi I, meskipun dibuka dengan kenaikan 0,05% atau 3,37 poin di posisi 6.197,87.

Sepanjang perdagangan hari ini, IHSG bergerak di level 6.176 31-6.205,89.

Adapun pada perdagangan terakhir di tahun 2018, Jumat (28/12), IHSG ditutup menguat 0,06% atau 3,85 poin ke level 6.194,50. Sepanjang tahun 2018, IHSG melemah 2,54%.

Sebanyak 169 saham menguat, 205 saham melemah, dan 248 saham stagnan dari 622 saham yang diperdagangkan.

Saham PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) yang masing-masing melemah 1,09% dan 1,36% menjadi penekan utama terhadap pergerakan IHSG hari ini.

Delapan dari sembilan sektor menetap di zona medah, dengan tekanan utama dari sektor tambang yang turun 1,19%, disusul sektor pertanian dengan pelemahan 0,73%. Adapun hanya sektor konsumer yang menguat sebesar 0,19%.

Sementara itu, indeks saham lainnya di kawasan Asia cenderung bergerak variatif siang ini, dengan indeks FTSE Straits Times Singapura dan indeks FTSE Malay KLCI turun masing-masing 1,08%, sedangkan indeks SE Thailand dan PSEi Filipina menguat 0,67% dan 0,38%.

indeks Kospi Korea Selatan melemah 1,67%, indeks Shanghai Composite dan CSI 300 China masing-masing melemah 1,27% dan 1,52%, sedangkan indeks Hang Seng turun 2,6%.

Dilansir Reuters, bursa saham Asia berbalik melemah pada hari perdagangan pertama tahun 2019 karena data ekonomi yang lebih mengecewakan dari China menekan sentimen dan menghapus kenaikan awal di bursa berjangka AS

Indeks Manajer Pembelian (Purchasing Managers’ Index /PMI) sektor manufaktur yang dirilis IHSG Markit untuk Desember turun menjadi 49,7, dari 50,2 pada November, dan mengikuti serangkaian data yang lemah kawasan Asia.

Sementara itu, PMI Nikkei dan IHS Markit Taiwan turun menjadi 47,7 pada Desember dari 48,4 pada November, angka ini juga turun dari level 56,6 pada bulan yang sama tahun sebelumnya.

PMI Malaysia turun menjadi 46,8 dari 48,2. Angka pesanan baru berada pada posisi terlemah sejak Mei. PMI Korea Selatan tetap berada di wilayah kontraksi untuk bulan kedua berturut-turut, dengan ekspor jatuh pada bulan Desember.

Di sisi lain, PMI Indonesia justru mencatat kenaikan ke posisi tertinggi dalam empat bulan terakhir pada Desember ke level 51,2 dari 50,4 di bulan sebelumnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper