Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Dolar Australia tertinggi dalam 3 pekan

TOKYO: Nilai tukar dolar Australia menguat menuju level tertinggi dalam 3 pekan terhadap mata uang greenback menyusul sinyal perlambatan ekonomi AS mendorong keuntungan imbal hasil aset negara di kawasan Pasifik Selatan.Nilai tukar dolar New Zealand

TOKYO: Nilai tukar dolar Australia menguat menuju level tertinggi dalam 3 pekan terhadap mata uang greenback menyusul sinyal perlambatan ekonomi AS mendorong keuntungan imbal hasil aset negara di kawasan Pasifik Selatan.Nilai tukar dolar New Zealand berada 1,3% dari rekor terkuat terhadap dolar AS sebelum laporan besok tentang melemahnya tingkat optimisme terhadap ekonomi AS pada bulan ini.Data 3 Juni lalu melaporkan pengupahan di AS tumbuh pada laju terendah dalam 8 bulan dan tingkat pengangguran naik 9,1% pada Mei.Jonathan Cavenagh, strategis valuta asing pada Westpac Banking Corp di Singapura, mengatakan pasar mengatakan jeleknya data AS buruk bagi perekonomian dan juga buruk bagi dolar AS.Pasar terus melihat imbal hasil asset AS berada di bawah tekanan. Hal itu mendorong perbedaan suku bunga kembali menguntungkan Australia, ujarnya.Dolar Australia menguat menjadi $1,0733 pada 11:36 di bursa Sidney dari $1,0716 di bursa New York pada 3 Juni ketika mata uang tersebut menyentuh $1,0775 yang merupakan level terkuat sejak 11 Mei. Dolar Australia juga menguat dari 86,05 yen menjadi 86,13 yen.Dolar New Zealand diperdagangkan pada level 81,54 sen AS dari sebelumnya 81,57 sen. Mata uang tersebut menyentuh rekor 82,64 sen AS pada 31 Mei. Dolar New Zealand berubah sedikit dari 65,53 yen menjadi 65,44 yen.Berdasarkan survei Bloomberg, indeks optimisme ekonomi AS dapat tergelincir menjadi 42,0 pada bulan ini dari 42,8 pada Mei.Data Departemen Tenaga Kerja AS pada 3 Juni lalu menunjukkan pertumbuhan pengupahan di negara itu turun dari 232.000 pada April menjadi 54.000 pekerjaan baru pada Mei. Hal itu semakin mendukung the Fed untuk menjaga tingkat suku bunga acuan mendekati 0%.Suku bunga acuan di Australia mencapai 4,75% dan di New Zealand mencapai 2,5%.(Anggi Oktarinda/ln)
 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor

Topik

Bisnis Indonesia Premium.

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Bisnis Indonesia Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper