ISPA Paling Sering Ditemukan saat Haji dan Umroh, Jemaah Diminta Vaksinasi ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Health

ISPA Paling Sering Ditemukan saat Haji dan Umroh, Jemaah Diminta Vaksinasi

Mutiara Nabila
Jumat, 10 Mei 2024 - 09:30
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Musim pemberangkatan Haji sudah di depan mata. Para jemaah diimbau untuk melakukan vaksinasi agar mencegah penularan penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) yang berisiko menimbulkan komplikasi hingga menyebabkan kematian. 

Dr. dr. Syarief Hasan Lutfie, Ketua Umum PP Perdokhi (Perhimpunan Kedokteran Haji Indonesia) mengungkapkan berdasarkan data Haji pada 2023, jumlah total angka kematian sampai dengan hari ke-73 mencapai dari 841 orang. 

"Dari 800-an orang itu, artinya 2 kloter jamaah kita hilang. Kalau kita lihat angka dari pada penyebab kematian terbesarnya adalah pneumonia. Tapi untuk angka penyakit terbanyaknya adalah ISPA," jelasnya dalam Diskusi Media, Rabu (8/5/2024). 

Berdasarkan data tersebut juga, dari total seluruh kloter jamaah haji, sebanyak 158.804 mengidap ISPA. Studi di Arab Saudi juga menunjukkan sekitar 60 persen jemaah yang berkonsultasi di Klinik Primer Mina datang dengan keluhan infeksi saluran napas. 

Selanjutnya, jemaah yang dirawat inap di rumah sakit hampir 40 persen disebabkan pneumonia. Bahkan jemaah yang dirawat ICU 67% disebabkan infeksi saluran napas. 

Berdasarkan hasil studi Balkhy yang dilakukan pada 500 pasien jemaah haji, ditemukan pula sebanyak 56% jemaah dengan infeksi saluran napas terbukti disebabkan oleh virus influenza.

“Ketika flu menyerang, bagi orang dengan usia senior dan memiliki penyakit komorbid, dapat berisiko berat. Inilah pentingnya jemaah membutuhkan vaksin influenza untuk memberikan proteksi diri selama menunaikan ibadah haji dan umrah,” tutur Dr. Syarief. 

Penyebab Penularan ISPA dan Pneumonia pada Jemaah Haji

Dr. Syarief mengungkapkan bahwa kasus ISPA banyak terjadi bahkan sebelum berangkat ke Tanah Suci. Penularan terjadi saat para calon jemaah kumpul-kumpul di Tanah Air, pada masa tunggu, saat di pesawat, saat tiba di Arab Saudi, sampai pulang. 

"Semua tempat itu sangat rentan berkerumunnya orang, sehingga kasus terbanyak ada di kloter, dan bisa semua jamaah haji kena. Hal ini selain bisa mengganggu kegiatan ibadah juga bisa memicu serangan penyakit paru kronik lainnya," ujarnya.

Oleh karena itu, para calon jemaah diimbau untuk melakukan upaya-upaya preventif, mulai dari selalu memakai masker selama perjalanan haji atau umrah, menjaga kesehatan dengan makan asupan yang sehat, minum air yang cukup dan menerapkan pola hidup bersih, sehat, dan aktif. 

Selain itu, para calon jemaah haji dan umrah juga diminta melakukan vaksinasi. 

"Vaksin itu kan benda asing, pasti ada efek sampingnya. Tapi tidak perlu khawatir karena vaksin ini secara jangka panjang akan melindungi kita. Efek samping itu tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kalau kita sampai tertular penyakit dan jatug sakit," tegasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro