Sakit tenggorokan/Istimewa
Health

Tengah Melanda Jepang, Ini Fakta Bakteri Streptokokus Penyebab Radang Tenggorokan Mematikan

Redaksi
Senin, 1 April 2024 - 13:40
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Jepang tengah dilanda penyakit menular berbahaya yang bisa berakibat kematian. Penyakit ini disebabkan Bakteri Streptokokus yang membuat seseorang mengalami radang tenggorokan cukup parah.

Dari catatan National Institute of Infectious Diseases (NIID), jumlah pasien yang terinfeksi bakteri dengan nama lengkap Streptococcal Toxic Shock Syndrome (SSTS) menurun selama pandemi Covid-19.

Namun, angkanya menggelembung sebanyak 941 pada tahun 2023, dibandingkan tahun 2019 sebanyak 849 kasus, dan kembali muncul 378 kasus di tahun 2024. Angka tersebut diperkirakan melonjak seiring berjalannya waktu

NIID memprediksi 30% kasus STSS berakhir dengan kematian karena penyakit ini bisa memperburuk kondisi tubuh seseorang secara tiba-tiba. Penyakit ini sangat rentan menginfrksi orang yang berusia di atas 30 tahun.

“Kami telah melihat peningkatan pada orang dewasa dan anak-anak dan angka tertinggi pada orang lanjut usia berusia 65 tahun ke atas serta anak-anak yang lebih muda,” jelas dr. Liane Macdonald, dilansir Cbc.ca, dikutip Minggu (31/4/2024)

Tidak jauh berbeda dengan Covid-19, bakteri yang termasuk Streptokokus grup A ini dapat menular melalui semburan air liur yang disebabkan bersin dan batuk. Akibatnya, seseorang yang terinfeksi akan merasakan radang tenggorokan , demam, diare, munta, tekanan darah rendah, lemas, hingga berujung pada kematian.

Dilansir The Guardian, Profesor penyakit menular dari Universitas Kedokteran Wanita Tokyo, Ken Kikuchi menyatakan keprihatinannya terkait kondisi kesehatan masyarakat di negara sakura tersebut. Menurutnya, perlu ada kajian lebih lanjut untuk cepat mengendalikan bakteri itu.

“Menurut pendapat saya, lebih dari 50% orang Jepang telah terinfeksi Sars-CoV-2 (virus penyebab Covid-19,” kata Kikuchi.

“Status imunologi masyarakat setelah pulih dari Covid-19 mungkin mengubah kerentanan mereka terhadap beberapa mikroorganisme. Kita perlu memperjelas siklus infeksi penyakit streptokokus pyogenes invasive yang parah dan segera mengendalikannya,” sambungnya.

Menurut pemberitaan The Japan Times, pemerintah Tokyo sudah mengeluarkan peringatan masalah kesehatan kepada masyarakat dan mengimbau untuk menerapkan pola hidup sehat, seperti mencuci tangan dan mengenakan masker ketika berada di luar ruangan. (Muhammad Sulthon Sulung Kandiyas)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro