Jahe Kunyit Temulawak Ternyata Bisa Tekan Kematian Hewan, Begini Menurut Ahli. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Health

Jahe Kunyit Temulawak Ternyata Bisa Tekan Kematian Hewan, Begini Menurut Ahli

Choirul Anam
Minggu, 17 Maret 2024 - 16:11
Bagikan

Bisnis.com, MALANG— Jahe, kunyit, dan temulawak atau Jakute, sangat efektif sebagai obat, pertumbuhan, dan mencegah kematian hewan, pengganti antibiotik yang penggunaannya dilarang oleh pemerintah karena dampak residunya pada daging hewan.

Guru Besar Bidang Ilmu Nutrisi Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, Prof. Herawati, mengatakan antibiotic growth promoter (AGP) merupakan antibiotik sebagai bahan tambahan pakan (feed additive) yang diberikan pada unggas untuk memperbaiki efisiensi pakan dan menurunkan mortalitas pada unggas.

“Penggunaan antibiotik sebagai growth promoter dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan resistensi bakteri seperti Escherichia coli dan Salmonella Sp. yang patogen pada unggas,” ujarnya pada pidato  pengukuhannya sebagai guru besar di Samantha Krida Universitas Brawijaya, Minggu (17/3/2024).

Inovasi penambahan pakan pada unggas yang berbahan dasar  jahe merah, kunyit, dan temulawak atau Jakute itu dapat meningkatkan imunitas dan produktivitas unggas.

Kombinasi serbuk Jakut dicampurkan dalam pakan unggas, kata dia, berperan sebagai agen imunomodulator atau agen preventif terhadap infeksi bakteri dan kandidat alternatif pengganti AGP.

Metode docking molekuler digunakan untuk mengetahui hasil uji in silico zat aktif dari jahe merah, kunyit dan temulawak guna mengidentifikasi potensinya sebagai imunomodulator. 

Hasil penelitian menunjukkan bahwa zat aktif (gingerol-6, shogaol-6, curcumin, demetoksicurcumin, tetrahidrocurcumin, bisdemeteoksicurcumin) yang terdapat pada jahe merah, kunyit, dan temulawak mengalami interaksi selama proses docking molekuler sehingga menemukan potensi Jakut yang salah satunya bersifat sebagai imunomodulator, yang dapat digunakan sebagai bahan tambahan pakan unggas dan sebagai alternatif pengganti AGP.

Keunggulan dari docking molekuler,  a.l,  untuk mengevaluasi efek dari kombinasi Jakut ke dalam pakan unggas sebagai imunomodulator. Penggunaan senyawa Jakute sebagai pengganti AGP dalam pakan unggas sebagai imunomodulator memiliki keuntungan karena tidak menimbulkan residu pada daging unggas.

Menurut dia,  jahe merah, kunyit, dan temulawak merupakan jenis tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia dan memiliki beragam manfaat, seperti sifat antioksidan, antiinflamasi, dan imunomodulator.

Untuk itu pemanfaatan Jakute sebagai additive pakan pengganti AGP dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan kesehatan unggas.

Sementara itu kelemahan dari docking molekuler seharusnya menggabungkan beberapa jenis makromolekul yang terlibat dalam proses inflamasi sehingga penting untuk menganalisis perbandingan antara obat antiinflamasi dan ligan kompetitor, seperti kurkumin demetoksikurkumin dan bisdemetoksikurkumin yang ditemukan dalam kombinasi Jakute.

 Imunomodulator sangat penting manfaatnya zat-zat yang terkandung dalam kombinasi serbuk laos, kencur, atau jenis tanaman obat lainnya sebagai pengganti AGP untuk meningkatkan kesehatan unggas.

Menurut dia, kajian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan alternatif untuk meningkatkan efektivitas imunomodulator pada unggas, yang kemudian dapat diimplementasikan oleh para peternak.

“Penggunaan Jakute benar-benar efektif sebagai obat, pertumbuhan hewan, dan mencegah kematian hewan. Seperti hasil penelitian saya, ayam yang mestinya panen berusia 35 hari, dengan mengkonsumsi Jakute bisa panen dalam usia 28 hari,” ujarnya.

Prof. Herawati, merupakan guru besar aktif ke-1 di Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan profesor aktif ke 220 di Universitas Brawijaya serta menjadi Profesor ke 384 dari seluruh Profesor yang telah dihasilkan oleh Universitas Brawijaya. (K24)

 

1710661925_97ab4a3f-c562-4d14-832e-772fc806656e.
1710661925_97ab4a3f-c562-4d14-832e-772fc806656e.

Keterangan foto: Guru Besar Bidang Ilmu Nutrisi Hewan pada Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya, Prof. Herawati. Bisnis/Choirul Anam

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Choirul Anam
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro