Taylor Swift menggelar konser Eras Tour di Singapura bisa meningkatkan pertumbuhan ekonomi Singapura. Dok. Instagram Taylor Swift
Entertainment

Konser Taylor Swift Bisa Tingkatkan Pertumbuhan Ekonomi Singapura

Alifian Asmaaysi
Sabtu, 9 Maret 2024 - 12:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Tingkat pertumbuhan ekonomi Singapura diprediksi tembus 2,5% sepanjang 2024, karena konser The Eras Tour Taylor Swift.

Secara lebih terperinci, proyeksi pertumbuhan ekonomi tersebut jauh lebih tinggi dari prediksi pertumbuhan sebelumnya yakni sebesar 2,3%. Di mana, Singapura sendiri menargetkan pihaknya akan membukukan lonjakan pertumbuhan ekonomi di kisaran 1%-3% sepanjang 2024.

Melansir laporan Bloomberg, produk domestik bruto (PDB) Singapura juga diprediksi akan meningkat 2,9% sepanjang triwulan I/2024 yang berakhir pada 31 Maret.

Sebagai informasi, Taylor Swift saat ini memang tengah menyapa penggemarnya di Asia Tenggara dalam konser The Eras Tour yang digelar pada 2-9 Maret 2024. 

Seiring dengan hal itu, tur tersebut diyakini masih akan terus memberikan keuntungan bagi kegiatan perhotelan, makanan & minuman, dan ritel di Singapura.

"Hal ini terutama akan didukung oleh pengeluaran wisatawan asing yang lebih tinggi, dengan sejumlah besar penggemar dari luar negeri yang menghadiri konser di Singapura," jelas ekonom DBS Bank Ltd. Han Teng Chua, dikutip Sabtu (9/3/2023).

Tak berhenti sampai disitu, tur dunia Taylor Swift ini juga diprediksi akan menambah sekitar S$300 juta - S$400 juta atau sekitar Rp3,49 triliun - Rp4,66 triliun (asumsi kurs: Rp11.665) atau 0,2 persen dari PDB, bagi perekonomian Singapura pada kuartal I/2024.

Kendati demikian, ekonom di Capital Economics, Shivaan Tandon, menuturkan bahwa prospek ekonomi Singapura dari sisi perdagangan tetap rentan mengalami pelemahan. Terlebih, di tengah-tengah tingkat suku bunga global yang ketat, pemulihan RRT yang tidak merata, dan risiko-risiko geopolitik yang masih ada.

"Kami memperkirakan adanya pelemahan baru di semester pertama karena pertumbuhan global yang lebih lambat membatasi aktivitas ekonomi Singapura yang berorientasi ekspor," kata Shivaan.

"Namun, pertumbuhan seharusnya meningkat secara lebih berkelanjutan mulai paruh kedua tahun ini," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro