Seorang tenaga kesehatan memberikan suntikan penguat (booster) vaksin COVID-19 kepada warga setempat di sebuah lokasi vaksinasi sementara di Beijing, China pada 29 November 2021./Antra-Xinhua
Health

Apakah Vaksin Covid-19 Indovac Efektif Bagi Penderita Komorbid?

Redaksi
Kamis, 7 Maret 2024 - 12:15
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Masyarakat yang memiliki komorbid bisa ikut dalam vaksin Covid-19 Indovac lanjutan, untuk mencegah penularan penyakit.

Vaksin merupakan produk yang dirancang untuk memberikan perlindungan terhadap manusia. Cara kerja vaksin yaitu akan merangsang kekebalan tubuh untuk menangkal kuman ataupun bakteri dalam tubuh.

Terkait dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Kemenkes mengenai pelaksanaan imunisasi lanjutan. Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) selaku Satgas Imunisasi Dewasa, merekomendasikan kegiatan vaksinasi mandiri dengan jenis vaksin Covid-19 Indovac yang dikeluarkan oleh Bio Farma.

Vaksin Indovac merupakan vaksin covid-19 platform subunit rekombinan. Peran dari vaksin ini adalah untuk menjadi booster lanjutan.

Namun, yang menjadi fokus penerapan imunisasi lanjutan vaksinasi ini adalah lansia yang memiliki penyakit komorbid. Penyakit komorbid ini adalah riwayat penyakit kronis seperti gagal ginjal, kardiovaskular, diabetes, dan masih banyak yang lainnya. 

Seperti yang disampaikan oleh Sukamto Koesnoe, Ketua Satgas Imunisasi Dewas PAPDI, bahwa dasar pemberian vaksin berdasarkan surat keputusan.

"Program tetap dilanjutkan bagi penderita komorbid, dan dilakukan secara mandiri jika diinginkan,” ungkapnya pada Rabu (6/3/2024).

Jika pemberian vaksin dilakukan secara mandiri, maka dikenakan biaya sebesar Rp200.000-250.000 untuk satu kali vaksin.

Lantas apakah vaksin ini mampu bekerja secara efektif? Berdasarkan penelitian dan uji klinis yang dilakukan, vaksin ini mampu membantu mencegah, menurunkan tingkat penularan, sekaligus membantu pembentukan antibodi seseorang.

Bagi orang dengan riwayat komorbid, pelaksanaan vaksin ini sangat dibutuhkan dengan rentang waktu setiap 6 bulan sekali. 

Tingkat pencegahan akan risiko tertularnya adalah 70%. Meskipun orang dengan riwayat komorbid memiliki banyak permasalahan dalam tubuhnya, namun efektivitas dari vaksin yang diberikan tetap tinggi. 

Terkait penggunaannya, vaksin ini digunakan sebagai dosis primer pada tubuh yang diberikan secara intramuskular sebanyak 2 dosis. Satu dosisnya mengandung 0,5 ml dan dilakukan dalam rentang waktu 28 hari.

Selain itu, vaksin Indovac menjadi dosis lanjutan booster untuk vaksin primer sinovac yang diberikan sebanyak 1 dosis penuh. Jenis vaksin ini sudah bisa diberikan mulai dari usia 18 tahun ke atas. 

Pemberlakuan vaksinasi mandiri ini menjadi salah satu upaya pemerintah bersama tenaga kesehatan untuk menciptakan lingkungan yang baik, bersih, dan sehat. Tetap perhatikan protokol kesehatan secara tepat, dan lakukan vaksinasi rutin selama 6-12 bulan. (Maharani Dwi Puspita Sari)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Redaksi
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro