Logo World Health Organization (WHO) / www.who.int
Health

WHO: Varian Baru Virus Corona Bisa Membuat Vaksin Covid-19 Menjadi Tidak Efektif

Ni Luh Anggela
Kamis, 30 Desember 2021 - 17:14
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Rabu (29/12) memperingatkan bahwa varian virus corona baru bisa muncul selama pandemi, yang membuat vaksin Covid-19 yang ada saat ini menjadi tidak efektif.

Dalam konferensi pers di Jenewa, Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom mengatakan, ada kemungkinan bahwa varian baru mampu menghindari tindakan pencegahan yang selama ini dilakukan dan sepenuhnya menjadi resisten terhadap vaksin yang ada saat ini atau infeksi di masa lalu, yang membutuhkan adaptasi vaksin. Demikian dilansir dari CNBC, Kamis (30/12/2021).

Peringatan ini dikeluarkan ketika kasus Covid mencapai rekor tertinggi di banyak negara, termasuk di AS. Lonjakan terbaru, terjadi lebih dari 21 bulan setelah WHO pertama kali menyatakan Covid sebagai pandemi, yang didorong oleh penyebaran varian baru, Omicron yang sangat cepat dan mudah menular.

Dalam kesempatan ini juga, Tedros kembali mengulangi seruannya yang selama ini sering dia lontarkan kepada negara-negara, untuk meningkatkan pasokan global dan akses ke vaksin Covid, serta peralatan kesehatan penting lainnya.

Dia juga mengecam 'populisme' dan 'nasionalisme jangka pendek' dari beberapa pemimpin politik yang menurutnya telah merusak kesetaraan dan menciptakan kondisi ideal untuk munculnya varian baru.

"Informasi yang salah dan disinformasi, yang sering disebarkan oleh sejumlah kecil orang, telah menjadi gangguan konstan yang merusak sains dan kepercayaan pada alat kesehatan yang menyelamatkan nyawa," kata Tedros

Vaksin Covid, seperti Pfizer masih efektif mencegah penyakit para yang disebabkan oleh varian Omicron , menurut para ahli, meskipun kurang efektif mencegah infeksi dari Omicron. Di sisi lain, suntikan booster secara signifikan meningkatkan perlindungan dari penyakit simtomatik yang disebabkan oleh Omicron.

Jika jenis virus yang resistan terhadap vaksin muncul, produsen haru mengubah tembakan mereka, yang menurut Tedros berpotensi mengalami kekurangan pasokan (vaksin) baru.

Dia juga kembali mengulangi kritikannya terhadap program booster negara-negara kaya, yang mempersulit negara-negara miskin untuk mendapatkan vaksin apapun.

Terlepas dari ancaman kesehatan masyarakat yang sedang berlangsung dan kemungkinan adanya tantangan di masa depan, Tedros mengatakan dirinya optimis tahap akut pandemi bisa berakhir pada 2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro