Ilustrasi hasil tes Covid-19 varian Omicron/The Guardian
Health

Gejalan Omicron Disebut Lebih Ringan Apabila Antibodi Pasien...

Restu Wahyuning Asih
Sabtu, 18 Desember 2021 - 14:20
Bagikan

Bisnis.com, SOLO - Virus Covid-19 varian Omicron diketahui sudah masuk ke Indonesia pada Kamis (16/12/2021)

Hingga kini, terdapat 3 pasien yang dikonfirmasi terkena virus corona varian Omicron.

Pasien pertama yang dikonfirmasi Omicron berinisial N yang bekerja sebagai petugas kebersihan Wisma Atlet.

Kemudian pada hari ini, Sabtu (18/12), dua pasien yang baru saja melakukan perjalanan ke luar negeri juga dikonfirmasi terkena Covid-19 varian Omicron.

Disebutkan, Omicron memiliki sifat penyebaran yang lebih cepat dibanding varian lainnya. Meskipun begitu, gejala Omicron dinilai lebih ringan dibandingkan dengan varian Delta.

Menurut laporan dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganalisis data dari 43 kasus Covid-19 di AS yang disebabkan oleh Omicron dan menemukan bahwa pasien umum memiliki gejala ringan seperti batuk dan flu.

Seorang dokter umum Indonesia, dr Adam Prabata mengatakan bahwa tingkatan Omicron mungkin lebih ringan apabila penderitanya memiliki imunitas yang baik.

"Antibodi untuk Omicron relatif tinggi kalau sudah pernah kena Covid & vaksin 2x," kata sang dokter melalui akun Twitternya, @AdamPrabata, pada Sabtu siang.

Gejala ringan Omicron itu juga dibuktikan oleh seorang dokter yang merawat pasien Omicron di Afrika selatan.

Ketua Asosiasi Medis Afrika Angelique Coetzee mengatakan gejalanya meliputi kelelahan, rasa sakit dan nyeri di tubuh dengan sedikit sakit kepala. 

Pasien yang dia tangani juga mengeluhkan tenggorokan gatal, tapi tidak batuk atau kehilangan indera penciuman dan perasa, dan dia dinyatakan positif Covid-19.

Selain itu, gejala ringan Omicron juga tak terlalu berdampak buruk pada paru-paru.

"Varian Omicron ditemukan 10x lebih lambat memperbanyak diri di paru. Fakta ini diduga dapat menjadi alasan derajat penyakit akibat varian Omicron berpotensi lebih rendah dibandingkan Delta,"

Sejalan dengan itu, Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengatakan bahwa penyebaran varian Omicron di Indonesia tidak akan mengalami percepatan penularan yang signifikan, dibandingkan dengan Delta.

Hal itu disebabkan karena antibodi masyarakat telah terbentuk dengan varian Delta sehingga sudah memiliki imunitas dan dapat memperlambat percepatan dan tingkat keparahan sakit saat terinfeksi varian Omicron untuk saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro