Ilustrasi Covid-19 varian Omicron/DW.com
Health

Apakah Covid-19 Varian Omicron Memiliki Gejala yang Berbeda dengan Delta?

Tresia
Kamis, 9 Desember 2021 - 17:07
Bagikan

Bisnis.com, Jakarta - Amerika Serikat mendeteksi virus Covid-19 baru yang diklasifikasikan sebagai varian kasus Omicron dikonfirmasi negara itu dan diidentifikasi pada hari berikutnya.

Sebagai informasi, setiap harinya ada 90.000 hingga 100.000 kasus Covid-19 yang didiagnosis di Amerika Serikat, dan jenis yang paling dominan adalah varian Delta.

Kini varian Omicron sudah terdeteksi di lebih dari 45 negara di dunia. Virus corona memiliki banyak mutasi. Pemerintah menyarankan masyarakat untuk tetap menjalankan protokol kesehatan.

Scott Roberts, MD seorang spesialis penyakit menular Yale Medicine dan asisten profesor kedokteran di Yale School of Medicine mengatakan bahwa pihaknya belum mengetahui pasti apakah varian Omicron lebih menular daripada varian Delta Covid-19.

Namun, kasus Omicron yang saat ini melampaui kasus Delta di beberapa bagian Afrika Selatan begitu mengkhawatirkan dan menunjukkan kalau  varian ini kemungkinan lebih menular daripada varian lain yang diakui sebelumnya.

Roberts mengatakan pasien yang terinfeksi varian Omicron memiliki gejala yang mirip dengan varian lain dari Covid-19. Namun, ada laporan anekdot tentang kasus yang lebih ringan dan pasien tidak kehilangan rasa atau penciuman.

Melansir dari Very Well Health, Kamis (9/12/2021), The New York Times melaporkan bahwa para peneliti di kompleks rumah sakit besar di ibu kota Afrika Selatan menemukan bahwa pasien Covid-19 mereka jauh lebih sedikit merasakan sakit daripada mereka yang pernah dirawat sebelumnya. Namun, seperti yang dikatakan Roberts, laporan-laporan ini masih bersifat anekdot.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), bukti awal menunjukkan bahwa mungkin ada risiko infeksi ulang yang lebih tinggi dengan varian Omicron. Hal Ini juga berpotensi dapat menyebar lebih mudah daripada varian lain, termasuk Delta.

Ketika Delta menjadi varian yang dominan, gejala saluran pernapasan atas seperti pilek menjadi lebih umum , sementara hilangnya rasa dan penciuman menjadi lebih jarang daripada sebelumnya.

Setiap kali virus bermutasi, ada perubahan genetik yang terjadi, yang menjelaskan mengapa varian Covid-19 yang berbeda memiliki gejala dan penularan yang berbeda-beda.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), bahkan individu yang memiliki infeksi tanpa gejala pun berisiko mengalami kondisi pascainfeksi Covid-19. Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk sepenuhnya memahami penyebab, prevalensi, dan pengobatan sindrom Covid pascaakut.

Mencegah Covid-19 adalah cara terbaik untuk melindungi diri Anda dari efek jangka panjang penyakit ini. Saat ini, kemunculan varian Omicron tidak mengubah kewaspadaan atau strategi pencegahan Covid-19 saat ini. Dengan tetap memakai masker, mencuci tangan, jaga jarak satu hingga 2 meter, menerapkan etika batuk dan bersin dengan benar dan hindari keramaian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Tresia
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro