Kasus Covid-19 di Indonesia Menurun, Ini Analisis Dokter Faheem Younus

Bisnis.com, SOLO - Kementerian Kesehatan mencatat tren kasus positif dan kematian akibat Covid-19 di sejumlah daerah di Indonesia terus menunjukkan tren penurunan.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menunjukkan kasus positif harian berada di angka 9.604 pada 24 Agustus 2021. Angka tersebut memang sempat merangkak naik menjadi 19.106 sehari setelahnya.

Namun, akhirnya bisa kembali turun pada pada 25 Agustus hingga 29 Agustus 2021 kemarin dengan perincian 18.671, 16.899, 12.618, 10.050, dan 7.427.

Begitu pula dengan angka kematian harian akibat infeksi Virus Corona. Dari data yang ada, ia juga terus tercatat melandai, dari 842 kasus pada 23 Agustus 2021 berturut-turut menjadi 559, 591, dan terakhir 551 pada 29 Agustus 2021.

Berkaitan hal tersebut, dr. Faheem Younus yang kerap memberikan edukasi terkait Covid-19 lalu ikut angkat bicara.

Melalui akun Twitter-nya, di samping karena diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM), ia mengatakan bahwa terdapat empat faktor lain yang mendasari hal tersebut.

Pertama, yakni penggunaan masker. Kedua, ialah terbentuknya kekebalan pada mereka yang telah sembuh.

Lalu, faktor ketiga adalah semakin banyak masyarakat yang telah mendapat vaksinasi. Untuk itu, pihaknya pun mengimbau agar Indonesia semakin meningkatkan kecepatan vaksinasi.

"Tingkatkan kecepatan vaksinasi atau kasus akan meningkat lagi di daerah baru," cuitnya.

Sementara itu, poin terakhir adalah rendahnya pengujian. Meski memang tak menjelaskan lebih lanjut mengenai hal tersebut, angka pemeriksaan atau testing Covid-19 di Indonesia ini memang masih memperihatinkan.

Sampai dengan akhir Juli lalu saja, Juru Bicara Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmidzi mengakui hal tersebut.

"Perlu penambahan testing untuk segera mengidentifikasi kasus yang sakit dengan populasi yang sehat sehingga bisa memutuskan penularan Covid-19,” kata Nadia, mengutip keterangan resmi KPCPEN pada Rabu (1/9/2021).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel