Bisnis.com, JAKARTA – Mulai hari ini, Senin (16/8/2021), orang yang telah melakukan dua kali vaksinasi tidak lagi harus mengisolasi diri setelah kontak dengan pasien positif.
Mereka yang divaksinasi lengkap (dua kali) tidak perlu mengisolasi selama 10 hari setelah melakukan kontak dengan pasien positif, melainkan akan disarankan untuk melakukan tes PCR.
Mengikuti perubahan aturan, mulai 16 Agustus 2021, mereka yang telah melakukan dua kali vaksinasi tidak perlu melakukan isolasi mandiri, dalam hal ini setidaknya vaksinasi keduanya setelah 14 hari kemudian.
Sebagai gantinya, mereka akan disarankan untuk mengikuti tes PCR, meskipun tidak perlu melakukan isolasi mandiri sambil menunggu hasilnya.
Jika orang tersebut mengalami gejala atau hasil tesnya positif, mereka akan diminta untuk melakukan mandiri seperti biasa. Perubahan ini telah diterapkan di Inggris dan Irlandia Utara, pun Skotlandia dan Wales mengikuti panduan serupa.
Apa yang dikatakan Sekretaris Kesehatan?
Sekretaris Kesehatan dan Perawatan Sosial, Sajid Javid, mengatakan, “Masyarakat Inggris telah memainkan peran penting dalam mengikuti aturan isolasi diri selama pandemi dan mengorbankan begitu banyak hal untuk membantu mengendalikan virus."
“Persyaratan untuk melakukan dua kali vaksinasi dan anak-anak di bawah 18 tahun yang melakukan kontak dengan pasien Covid-19 telah dihapus karena kami dengan hati-hati mengambil langkah mundur menuju normalitas, berkat keberhasilan fenomenal dari peluncuran vaksin kami.
“Vaksin adalah apa yang akan mengakhiri pandemi ini, dengan lebih dari 84.000 nyawa telah diselamatkan dan mencegah 23 juta infeksi.
"Marilah melakukan vaksinasi sesegera mungkin untuk melindungi diri sendiri dan orang-orang di sekitar Anda."
Vaksinasi mengurangi risiko tertular bentuk virus yang parah. Meskipun vaksinasi mengurangi risiko tertular virus corona, hal tersebut tidak sepenuhnya menghilangkan kemungkinan untuk tidak tertular. Artinya, tetap ada kemungkinan untuk terkena virus Covid-19 meskipun telah mendapat dua dosis vaksin.
Vaksinasi juga secara dramatis mengurangi risiko tertular bentuk virus yang parah, yang membutuhkan perawatan di rumah sakit atau kematian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
