Vaksinasi Covid-19 di Thailnad/ SCMP
Health

Thailand Pertimbangkan Suntikan Booster Covid Akibat Varian Delta

Ni Luh Anggela
Jumat, 9 Juli 2021 - 19:24
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Negara-negara yang mengandalkan vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac China seperti  Thailand sedang mempertimbangkan vaksin alternatif dan mempertimbangkan suntikan booster dalam upaya untuk melindungi petugas kesehatan dari varian virus penyebab Covid-19 yang lebih menular.
 
Beberapa negara termasuk Turki dan Uni Emirat Arab sudah mulai memberikan suntikan booster kepada mereka yang diinokulasi dengan vaksin China di tengah kekhawatiran bahwa mereka mungkin tidak seefektif terhadap varian virus corona baru dan lebih menular.
 
Namun tantangan yang dihadapi Asia Tenggara jauh lebih besar. Banyak negara di kawasan ini sangat bergantung pada vaksin China karena terbatasnya pasokan vaksin Barat, dan memiliki tingkat vaksinasi yang rendah kurang dari 10 persen.
 
Pemerintah Thailand telah mengkonfirmasi kebenaran dokumen bocor yang mengungkapkan bahwa sebuah komite pekan lalu membahas tembakan ketiga.

Di Thailand, kementerian kesehatan sedang mempertimbangkan untuk memberikan vaksin Pfizer kepada petugas kesehatan yang telah divaksinasi dengan Sinovac. Namun, para pejabat yang memperdebatkan tindakan ini pada pertemuan komite minggu lalu khawatir bahwa hal itu akan menjadi pengakuan diam-diam bahwa Sinovac tidak efektif.
 
"Jika kami (mengambil keputusan ini), itu seperti mengakui bahwa Sinovac tidak menawarkan perlindungan apa pun dan akan menyulitkan kami untuk mencari alasan," kata salah satu orang dalam pertemuan tersebut, menurut dokumen bocor yang diterbitkan oleh Penyelidik Thailand.
 
Pihak berwenang Thailand telah membela penggunaan vaksin dan rencananya untuk membeli lebih banyak vaksin Sinovac.
 
“Jangan downgrade Sinovac meski kita tahu khasiatnya lebih rendah. Ini mengurangi jumlah pasien dengan kondisi kritis, dan kematian, ”kata Udom kepada South China Morning Post.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyetujui Sinovac untuk penggunaan darurat pada Januari setelah uji coba fase 3 besar di Brasil menunjukkan dua dosis memiliki tingkat kemanjuran 51 persen terhadap infeksi simtomatik, dan 100 persen efektif dalam mencegah penyakit parah.
 
Penelitian menunjukkan vaksin itu sedikit kurang efektif terhadap varian gamma dan zeta yang kemudian beredar di Brasil. Tidak ada studi yang setara telah dilakukan dengan varian delta.
 
Sinovac yang berbasis di Beijing mengatakan kepada Global Times bahwa vaksin tidak dapat memberikan perlindungan 100 persen, tetapi "dapat mengurangi gejala infeksi dan secara efektif mencegah kematian".

Di Indonesia,  Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin sudah memastikan akan memberikan vaksin ketiga berupa vaksin modern pada tenaga kesehatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Ni Luh Anggela
Bagikan

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro