Bisnis.com, JAKARTA -- Oximeter atau alat untuk mengkur kadar oksigen dalam darah, dianjurkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk digunakan penderita Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri di rumah.
Alat kesehatan ini berfungsi untuk memeriksa sebaik apa kerja jantung memompa oksigen ke seluruh tubuh. Berdasarkan catatan Bisnis, tingkat saturasi oksigen darah normal bagi orang dewasa normal adalah sekitar 95-100 persen.
Jika hasilnya berada dibawah batas normal, maka ada indikator terjadinya masalah paru-paru. Pada banyak pasien Covid-19, banyak yang tidak menyadari bahwa kadar oksigen dalam darahnya sudah berada dibawah batas normal.
Oleh karena itu, penggunaan oximeter pun dianjurkan agar bisa melakukan observasi secara mandiri di rumah. Ketika kadar saturasi oksigen di dalam darah rendah, itu adalah indikasi bahwa perlunya perawatan di rumah sakit.
Apalagi jika tingkat saturasi oksigen berada di bawah 90 persen yang dianggap sangat rendah dan bisa menjadi keadaan darurat klinis.
Dikutip dari Twitter Indonesia Baik, pada Jumat (5/1/2021), berikut adalah tahapan penggunaan oximeter yang benar:
1. Gunakan jari yang ukurannya sesuai dengan space antara capit oximeter,
2. Apabila menggunakan oximeter di telinga, pastikan agar penempatannya sesuai dan tepat, yaitu di tengah daun telinga,
3. Posisikan secara tepat agar sinar atau cahaya oximeter dapat bekerja dengan benar,
4. Oximeter mengukur kadar oksigen,
5. Setelah selesai, hasil kadar oksigen akan muncul disertai dengan detak jantung di layar.
Adapun oximeter banyak ditemui di situs jual beli online. Para penjual mematok harga yang cukup bervariasi, atau mulai dari kurang dari Rp100.000 hingga Rp200.000-an.
Berdasarkan pantauan Bisnis, alat oximeter yang dijual dengan harga bervariasi tersebut, rata-rata memiliki fungsi yang sama. Pembeda satu alat dengan yang lain berdasarkan ulasan dari para pembeli adalah masa pakai dan akurasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
