Bisnis.com, JAKARTA - Setiap obat pastinya memiliki efek samping mulai dari skala tinggi, sedang, hingga rendah. Begitu pula dengan vaksin.
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Lembaga Eijkman, Prof. Amin Soebandrio mengatakan setiap vaksin pasti menimbulkan efek terhadap tubuh. Hal itu sebagai tanda tubuh memberikan respon. "Jika tidak ada respon, justru perlu dikhawatirkan," ujarnya dalam media briefing, Kamis (4/9/2020).
Diketahui saat ini LBM Eijkman tengah mengembangkan vaksin yang diberi nama Merah Putih. Rencananya vaksin tersebut akan mulai tahapan uji klinis pada hewan dalam beberapa bulan ke depan.
Arif menerangkan efek yang bisa ditimbulkan bisa dalam skala ringan sampai berat, bisa jangka pendek atau panjang, dan bisa sifatnya lokal atau sistemik.
Contoh reaksi lokal yakni demam setelah disuntik vaksin. Ada pula yang merasakan pegal atau luka infeksi di bagian tubuh yang disuntikkan vaksin.
"Tapi biasanya ringan, itu sebenarnya tanda yang baik bahwa vaksin merangsang respon imun, selama efek bisa diolelir dan tidak timbulkan berbahaya itu bisa diterima," jelasnya.
Dalam hal ini klinis, semua subjek yang menerima vaksin akan dipantau secara berkala. Apabila ada efek yang tidak diinginkan timbul pasca vaksin disuntikkan, tim peneliti akan dengan cepat mengatasinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
