Desainer dalam negeri akan tampil dalam event fashion internasional/Bisnis-Asteria Desi Kartika Sari
Fashion

Mengintip Persiapan Desainer Indonesia Tampil di Pekan Mode Korea dan Tokyo

Asteria Desi Kartika Sari
Selasa, 5 Maret 2019 - 19:05
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA - Beberapa desainer lokal Indonesia kembali unjuk gigi di pentas mode internasional. Hal tersebut dilakukan untuk membantu para perancang busana dan label fesyen lokal mengembangkan bisnis mereka.

Tahun ini beberapa perancang akan menunjukkan koleksinya ke beberapa event internasional seperti Amazon Fashion Week Tokyo yang akan diselenggarakan pada 18-20 Maret 2019 mendatang dan Seoul Fashion KODE pada 14-16 Maret 2019.

Hal tersebut terselenggara melalui program inkubasi bisnis dan kreativitas mode Indonesia Fashion Forward, Jakarta Fashion Week. Direktur JFW Lenny Tedja mengatakan JFW memiliki komitmen membawa desainer-desainer Indonesia ke pentas mode internasional.

"JFW aktif berpartner dengan badan mode dan institusi kreatif global, untuk membuka jalan bagi para desainer yang tergabung dalam program menembus pasar pasar internasional, lewat berbagai panggung pekan mode dunia," kata Lenny di Jakarta, Selasa (5/3/2019).

Lantaran kerjasama JFW dengan Korea Selatan semakin erat, memberikan wadah di Seoul Fashion KODE. Kali ini, perancang busana yang akan mewakili adalah Jenahara dan PVRA. Nantinya, perancang busana Jenahara masih dengan garis desainnya, yakni modest fesyen, busana siap pakai atau streetwear.

"Koleksinya nggak ada hubungannya dengan budaya Korea sih, cuma ada persamaan. Misalnya Jenahara lebih suka koleksi yang streetwear, itu yang membuat ada korelasinya," kata Jenahara.

Koleksi tersebut, lanjut Jenahara, akan ditampilkan lewat rangkaian 15 looks busana. Sementara, tema yang akan ditampilakan adalah "Koma" layaknya orang yang mengalami suatu kejadian dan harus mulai dari nol lagi.

"Jadi ini inspirasinya dari pengalaman pribadi, misalnya aku nulis diari, tulisan itu aku print dan dituangkan dalam busana, ada ceritanya," katanya.

Sementara PVRA merupakan label produk alas kaki mewah bertabur manik-manik yang digagas oleh Kara Nugroho dan Putri Katianda.

Creative Director & Co-Founder PVRA Kara Nugroho mengatakan desain koleksi yang akan dibawa dalam Seoul Fashion KODE tersebut terinspirasi dari busana tradisional di Indonesia.

Misalnya saja dalam pernikahan tradisional orang memakai ornamen Sunting di kepala, atau Kembang Goyang. Melalui koleksi tersebut dia ingin menunjukkan filosofi kecantikan di baliknya.

"Masih mengikuti cara tradisional, karena Indonesia sangat kaya budaya. Kita ingin buat karya lebih dikenal dunia internasional," jelasnya.

Sementara di gelaran di Amazon Fashion Week Tokyo, perancang busana atau label yang akan mewakili adalah Danjyo Hiyoji dan Eridani. Creative Director Danjyo Hiyoji Liza Mashita mengatakan pada gelaran tersebut dia akan membawakan spirit dari pekan olahraga Olympic Games yang akan diselenggarakan di Jepang pada 2020.

"Energi yang kita tangkap,dan energi itu yang kita bawa ke koleksi. Untuk styling kita lebih mengurangi layering, karena sport inspired kita akan banyak siluet boomber jacket," katanya.

Sementara Eridani nantinya akan menampilkan koleksi yang terinpirasi cerita rakyat Jepang, yakni Putri Kaguya. Eri mengatakan inspirasi tersebut akan diaplikasikan ke dalam 20 looks busana. "Siluetnya nanti siluet kimono tapi lebih wearable yang bisa dipakai sehari-hari," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro