Permainan PlayerUnknown's BattleGrounds /Alpha Footage
Entertainment

Berbincang di Ruang Gim Makin Digemari

Rayful Mudassir
Jumat, 1 Maret 2019 - 20:32
Bagikan

Bisnis.com, JAKARTA – Waktu luang Razi Arya kerap kali dihabiskan dengan gim. Saat senggang, gawai miliknya lantas dinyalakan. Gim bergenre aksi perang paling digemari pria itu. Seperti tidak ada bosannya, Razi sampai rela menelepon teman teman untuk mengajak bertemu dalam satu tim dalam permainan.

Saban hari saat istirahat kerja, dia membuka gim PlayerUnknown`s BattleGrounds atau lebih dikenal dengan PUBG. Gim ini lebih menitikberatkan pada strategi bertahan hidup dalam bentuk perang.

“Gim-nya menarik karena diajarkan tentang strategi perang. Kalau perang maju harus pakai strategi menyerang, bertahan dan menyelinap. Sekaligus juga menambah pengetahuan berperang,” kata Razi, Jumat (1/3/2019).

Namun, ketertarikan utama pada gim tersebut adalah dapat bermain sambil berbincang dengan teman lama lewat permainan perang itu, meskipun terpisah jarak. Beberapa kali, pertemuan dengan teman lama juga berlangsung dalam peperangan dalam gim.

Pengalaman itu juga dialami Zuhri Noviandi. Candu yang diberikan dalam gim serupa setidaknya karena fitur voice yang diberikan. Malah dari medium gim, Zuhri bisa mendapat teman baru dari negara lain. Percakapan tentang negara masing-masing tidak terhindarkan.

“Saya kenal satu teman di PUBG, namanya Ahmad. Dia orang Malaysia. Namun karena sudah pernah berkomunikasi, kami menjadi sering berperang bersama. Saya paling suka karena kita bisa saling bersilaturrahmi dengan teman lama dan orang baru,” ceritanya.

Ya, seiring perkembangan teknologi gim, berbagai fitur dibuat untuk memanjakan pengguna sebuah aplikasi permainan dalam gawai. Selain memberi efek grafis canggih, fitur-fitur gim menjadi penentu ketertarikan bahkan kecantuan orang pada aplikasi tersebut.

Hampir sama dengan keduanya, Ari Gunawan salah seorang karyawan salah satu perusahaan BUMN di JAKARTA setuju pengakuan dua orang tadi. Dia menggemari gim Mobile Legend, meski tetap menyukai PUBG. Grafis dan dukungan teknis serta percakapan di tengah gim paling dinantinya.

Jika bersama orang baru, perbincangan hanya seputar strategi bermain. Namun, jika bertemu kerabat, bukan tidak mungkin percakapan layaknya sedang menelpon teman lama, akrab dan sedikit bernostalgia.

“Satu sisi gim ini [mobile legend] memang menghadirkan banyak karakter seperti karakter Roger, Karina, Lesley, Alukard. Itu yang membuat saya betah. Belum lagi kita bisa saling berkomunikasi, jadi dapat sama-sama menyepakati satu strategi,” katanya.

Dari pengakuan Razi, Zuhri dan Ari, agaknya gim memang memberikan ruang lebih bagi penggunanya di masa kini. Bukan sekadar sebagai wadah hiburan, gim mampu menjelma sebagai alat komunikasi baru dengan orang baru dan teman lama. Boleh jadi dengan orang yang belum diketahui sebelumnya.

Gim dinilai menjadi medium penghubung banyak orang. Bahkan dalam keluarga, gim diyakini menjadi salah satu alat bantu untuk pendekatan antarkeluarga.

Komite Indonesia Game Rating System (IGRS) Elizabeth T Santosa mengaku pernah mengunjungi salah satu gim developer di Bandung. Para peramu gim menurutnya meyakini teknik, konten dan cerita menarik dalam gim, akan membuat pengguna betah berlama-lama ikut dalam permainan.

“Mereka memahami psikologi manusia dalam artian suka memberikan reward. Mereka sangat tahu kapan waktunya memberikan reward. Mereka juga memahamai tantangan seperti apa. Kalau terlalu sulit, orang tidak akan suka,” katanya belum lama ini.

Salah satu hal menarik lainnya ialah secara tidak langsung gim akan meningkatkan ikatan antar sesama termauk dengan keluarga. Belum lagi beberapa gim sebutnya dapat menstumulasi otak untuk berpikir dengan cara terbaik. Hal ini juga menjadi alternatif bagi masyarakat untuk beristirahat dari rutinitas.

Namun begitu, khusus pada anak, orang tua perlu mengawasi atau ikut bermain dengan anak. Ikatan ini diharapkan mampu memberikan stumulasi positif terhadap hubungan anak dan orang tua. “Indonesia merupakan user terbesar di Asia Tenggara. Kominfo sendiri ingin mengajukan industri gim, tetapi sesuai dengan usia,” kata Elizabeth yang juga sebagai psikolog ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Bagikan

Tags :


Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terkini

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro