JAKARTA: Menyambut Hari Kependudukan Internasional (World Population Day) 2011 pada 7 Juli, Direktorat Kerja sama Pendidikan Kependudukan BKKBN bekerja sama dengan Koalisi Kependudukan, menyelenggarakan lomba pidato pendidikan kependudukan.Tujuan lomba pidato ini untuk meningkatkan pengetahuan, responsivitas, sikap dan perilaku yang rasional, dan bertanggung jawab dalam pembangunan yang berwawasan kependudukan, baik bagi peserta dan audiens. Lomba pidato kependudukan ini baru pertama diadakan oleh Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). "Untuk ujicoba akan diikuti oleh 4 provinsi, yaitu Bali, NTB, Jawa Barat, dan Nangroe Aceh Darussalam," kata Sudibyo Alimoeso, Sekretaris Utama BKKBN, sore ini di kantornya.Menurut dia, lomba yang diikuti oleh remaja ini nanti pesertanya seluruh provinsi di Indonesia. "Ditargetkan sampai akhir tahun ini selesai," ujarnya di sela-sela acara teleconference lomba pidato dengan Kepala BKKBN di sejumlah provinsi di Indonesia. Sasaran kegiatan ini adalah anggota keluarga dan masyarakat (KNPI, PKBI, PLKB, Koalisi Kependudukan, Forum Konseling Kesehatan Reproduksi Remaja/PIK-KRR, Remaja Aliansi Pita Putih Indonesia/RAPPI, mahasiswa dan siswa SLTA dengan batasan usia maksimal 25 tahun.Dia menuturkan Indonesia masih mempunyai banyak permasalahan yang perlu dibenahi dalam hal data, informasi, serta kependudukan yang berkenaan dengan kelahiran, kematian, kedatangan, dan kepergian yang belum bisa dilakukan secara tertib, disiplin, serta cermat sesuai ketentuan."Bayangkan saja, dengan jumlah penduduk 237,6 juta jiwa, pencatatan yang dilakukan belum cermat sesuai dengan ketentuan. Permasalahan tersebut perlu upaya penyelesaian bersama antara pemerintah dan masyarakat," ungkap Sudibyo.UU No.52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Perkembangan Keluarga (Pasal 56 Ayat 1), dan Perpres No. 62/2010 tentang BKKBN, katanya, merupakan salah satu upaya dalam menyelesaikan permasalahan tersebut."Sebagai implementasi dari kebijakan tersebut, Ditpenduk BKKBN melaksanakan program pendidikan dan kependudukan. Melalui program tersebut diharapkan terbangun norma, sikap, perilaku yang responsif terhadap pemecahan masalah kependudukan," ujarnya. (ea)