Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemarau, Petani di Kalbar Masih Bisa Panen Raya

Cadangan bahan pangan beras di Kalimantan Barat tampaknya tidak mengalami gangguan berarti saat musim kemarau melanda.
Ilustrasi/Bisnis
Ilustrasi/Bisnis

Bisnis.com, BALIKPAPAN –– Cadangan bahan pangan beras di Kalimantan Barat tampaknya tidak mengalami gangguan berarti saat musim kemarau melanda. 

Kondisi ini tercermin di Kabupaten Sambas yang kembali mengadakan panen raya padi varietas lokal unggul di Desa Serunai, Kecamatan Salatiga. 

Bupati Sambas Satono mengatakan pihaknya bersyukur karena tanaman padi petani di Desa Serunai tidak terdampak oleh kemarau beberapa waktu lalu, dan masih tumbuh dengan baik. 

“Kita patut bersyukur masih bisa panen raya dengan hasil yang melimpah,” ujarnya yang dikutip dari keterangan resmi, Senin (18/9/2023).

Dia turut mengapresiasi kerja keras petani yang telah menerapkan teknologi budi daya inovatif yang difusikan oleh Balai Sumberdaya Inovasi Pertanian (BSIP) Kalbar. 

“Dengan teknologi ini, petani dapat meningkatkan produktivitas tanaman padi mereka tanpa harus bergantung pada musim hujan,” katanya.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Kalbar Florentinus Anum menjelaskan musim tanam utama adalah musim tanam yang dilaksanakan pada saat musim hujan baik di tanah basah (tanah yang pengalirannya bagus) dan tanah kering (tadah hujan) yang dimulai pada November hingga Maret.

Sedangkan, musim tanam gadu adalah musim tanam yang tidak ada pengairan dan hanya mengandalkan air hujan atau tadah hujan, dan dimulai dimulai pada April hinngga Juli.

Dia memprakirakan, Kabupaten Sambas mengalamis surplus beras sebanyak 90.028 ton pada tahun 2023, dan menjadi lumbung utama beras di Kalbar. 

Salah satu daerah sentra pengembangan padi di kabupaten Sambas adalah kecamatan Salatiga, dan di antaranya adalah kelompok Tri Kaya 1.

“Kelompok Tri Kaya 1 ini telah menanam varietas lokal unggul yang bernama Serunai 1. Varietas ini memiliki potensi hasil mencapai 8 ton per hektare, lebih tinggi dari varietas lain yang hanya 6 ton per hektare,” jelasnya.

Anum juga mengatakan bahwa untuk meningkatkan produksi padi di kabupaten Sambas, pemerintah provinsi telah menetapkan beberapa strategi, seperti meningkatkan luas tanam dan panen padi melalui penambahan areal tanam baru (PATB) serta peningkatan indeks pertanaman (IP).

Kemudian, meningkatkan produktivitas melalui penanaman varietas unggul baru dan mengoptimalkan potensi sumber daya manusia yang ada mulai dari penyuluh, petani, TNI, Polri serta masyarakat.

Sebelumnya, Penjabat (Pj.) Gubernur Kalbar Harisson serta beberapa kepala OPD terkait meninjau secara langsung gudang Bulog yang berlokasi di Kecamatan Sungai Raya Kabupaten Kubu Raya.

Usai meninjau gudang Bulog tersebut, Harisson memastikan bahwa ketersediaan beras di Kalbar aman hingga akhir tahun dengan stok cadangan beras sebanyak 14.500 ton.

“Seperti apa yang dilaporkan kepala Bulog Kalbar terkait ketersediaan beras, di gudang kita ini masih tergolong aman hingga akhir tahun. Saya berharap dengan cadangan beras yang ada ini masyarakat tidak perlu khawatir bahwa pemerintah akan pastikan kebutuhan beras di Kalbar cukup,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Ajijah
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper