Bisnis.com, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dan pelaku usaha bersinergi menyediakan angkutan umum yang layak di Ibu Kota Negara baru.
Kepala Bidang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) Dishub Kaltim, Andik Wahyudi, menyatakan hal tersebut seiring dengan perkembangan moda transportasi yang dinamis membuat sehingga semua pihak dituntut untuk menyesuaikan diri.
“[Demi] menyongsong IKN pengusaha harus jeli dan transportasi terus berinovasi baik regulasi dan kebutuhan pasar,” ujarnya dalam Focus Group Discussion Aman Menggunakan Moda Transportasi Darat Saat Pandemi secara virtual, Rabu (10/11/2021).
Dia menambahkan, angkutan konvensional lama-lama akan menghilang apabila tidak diiringi dengan inovasi secara mandiri melihat pasar.
“Sekarang tren nya dilayani, secara smart, tidak bertele-tele tapi dengan harga terjangkau,” sebutnya.
Andik meminta agar para pengusaha angkutan darat dapat berinovasi sambil bersinergi dengan pemerintah selaku regulator untuk memenuhi kebutuhan masyarakat yang ada.
Baca Juga
“Konsep terkait regulasi transportasi IKN nanti akan kami usung transportasi berbasis digital sebagai bentuk keberlanjutan,” terangnya.
Kemudian, dia menyebutkan beberapa penyedia jasa angkutan darat di Kaltim sudah mengajukan ke Dishub untuk pelayanan antar kota, seperti bandara ke tempat wisata atau tempat pertumbuhan ekonomi lainnya.
Wakil Ketua Umum Kadin Kaltim Bidang Perhubungan Muhammad Umry Hasfirdauzy menyebutkan saat ini beberapa moda transportasi darat sudah melayani di titik tertentu dengan unit yang lebih representatif.
“Seiring waktu masyarakat bisa melihat. Ini inovasi di sektor transportasi darat,” sebutnya.
Firly sapaan akrabnya, mengungkapkan bahwa semua hal terkait perkembangan wilayah sangat didukung lini transportasi.
Menurutnya, diperlukan formula yang pas untuk bisa menghadirkan transportasi darat ke masyarakat melalui pembahasan bersama seluruh pemangku kepentingan terkait.
“Hal tersebut bisa saling menghadirkan potensi sebagai solusi di masyarakat, contohnya berarti kita harus bikin trase atau jalan, karena klaster tidak berubah sejak puluhan tahun,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel