Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Transkon Jaya Rencanakan IPO Semester I/2020

PT Transkon Jaya, perusahaan jasa pertambangan dan migas di Balikpapan, berencana melantai di bursa pada Semester I/2020 seiring dengan terbentuknya optimisme pasar dalam merespons pemilihan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara baru.
Tangkapan layar situs PT Transkon Jaya./JIBI
Tangkapan layar situs PT Transkon Jaya./JIBI

Bisnis.com, BALIKPAPAN—PT Transkon Jaya, perusahaan jasa pertambangan dan migas di Balikpapan, berencana melantai di bursa pada Semester I/2020 seiring dengan terbentuknya optimisme pasar dalam merespons pemilihan Kalimantan Timur sebagai Ibu Kota Negara baru.

Direktur Utama PT Transkon Jaya Lexi Rompas mengatakan rencana melakukan initial public offering tersebut telah disampaikan kepada otoritas terkait dan mendapatkan respons positif. Apabila tak ada aral melintang, maka perusahaan yang bergerak di sektor jasa pertambangan tersebut akan menjadi perusahaan asal Kaltim pertama yang menjadi perusahaan publik.

“Mulainya sudah dari dua bulan belakangan masih dalam proses. Kami harapkan semeseter I/2020 sudah selesai. Pihak otoritas menyambut langkah ini karena Balikpapan sebagai kota pendukung IKN [ibu kota negara] dan ini perusahaan pertama di Kalimantan Timur,” katanya kepada Bisnis, Jumat (20/12/2019).

Secara garis besar, dia menyebutkan rencana IPO tersebut untuk memperkuat struktur permodalan dalam melakukan diversifikasi bisnis pada tahun depan. Selain tentunya ekspansi bisnis ke luar wilayah Balikpapan dengan menyasar Sulawesi.

“Mitigasi resiko dengan memperluas target pasar di luar batu bara. Pilihan pertambangan tetap pertama. Kami akan masuk ke emas juga nikel,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut dia, pada 2020 juga akan mulai masuk ke bisnis yang berhubungan dengan infrastruktur perhutanan dan kelapa sawit.

Lebih jauh, menurut Lexi, dengan isu IKN, bisnis pendukung land clearing hingga pemerataan lahan akan potensial.

“Apalagi pada mulanya pembangunan ibu kota di situ ada potensi untuk masuk ke bidang properti,” paparnya.

Adapun, IPO tersebut akan menggunakan laporan keuangan pada Desember 2019. Secara umum kinerja perseroan pada 2019 masih membukukan profit. Jumlah armada yang dimiliki telah berkembang hingga memcapai 5.000 unit. Bahkan selama 3 tahun terakhir penambahan 400 armada per bulannya terus dilakukan.

Dia memproyeksikan sektor ini akan cukup landai pada tahun depan. Kendati demikkan batu bara tetap menjadi sumber energi murah. Dengan demikian portofolio perusahaan yang masih besar di sektor ini akan mampu bertahan selama beberapa tahun mendatang sembari menyasar bisnis lainnya.

“IPO ini menjadi modal karena pada 2020 kami sudah punya sejumlah bisnis yang mulai prosesnya dari sekarang. Sehingga sudah punya pondasi yang kuat. Target pendanann masih proses bergantung pada harga saham nanti pada akhirnya yang dilepas berapa,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper