Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Israel dan Iran Saling Tuding dalam Pertemuan Darurat DK PBB

Israel dan Iran saling menuduh saat pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), yang digelar pada Minggu (14/4/2024)
Israel dan Iran Saling Tuding dalam Pertemuan Darurat DK PBB. Bendera Iran vs Bendera Israel. Dok Aljazeera
Israel dan Iran Saling Tuding dalam Pertemuan Darurat DK PBB. Bendera Iran vs Bendera Israel. Dok Aljazeera

Bisnis.com, JAKARTA - Israel dan Iran saling menuduh satu sama lain saat pertemuan darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB), yang digelar pada Minggu (14/4/2024).

Israel dan Iran, masing-masing dari negara itu menyerukan kepada Dewan Keamanan PBB untuk menjatuhkan sanksi berat terhadap musuh bebuyutannya.

Duta Besar Israel untuk PBB Gilad Erdan dalam pertemuan darurat Dewan Keamanan menyebut Iran sebagai sponsor teror nomor satu di dunia, telah memperlihatkan wajah sebenarnya sebagai pengganggu stabilitas di kawasan dan dunia. 

Dia memohon agar badan tersebut mengambil tindakan, dan meminta DK PBB untuk menunjuk Garda Revolusi, tentara ideologis Republik Islam, sebagai organisasi teroris dan menerapkan semua kemungkinan sanksi terhadap Iran sebelum terlambat. 

Secara khusus, dia merujuk pada mekanisme yang memungkinkan negara-negara anggota perjanjian nuklir Iran 2015 di mana Amerika Serikat (AS) keluar pada 2018 untuk menerapkan kembali sanksi internasional terhadap Teheran.

Sementara itu, Duta Besar Iran untuk PBB Amir Saeid Iravani saat berbicara pada pertemuan darurat tersebut, menegaskan bahwa Republik Islam Iran sedang menjalankan haknya untuk membela diri, dengan serangan balasan. 

“Dewan Keamanan [PBB] gagal dalam tugasnya menjaga perdamaian dan keamanan internasional,” kata Iravani, seperti dilansir CNA, pada Selasa (16/4/2024).

Oleh karena itu, menurutnya Teheran tidak punya pilihan selain merespons. Dia menegaskan bahwa negaranya tidak menginginkan eskalasi atau perang, namun akan merespons ancaman atau agresi apapun. Dia juga mengecam Israel.

“Sudah waktunya bagi Dewan Keamanan untuk memikul tanggung jawabnya dan mengatasi ancaman nyata terhadap perdamaian dan keamanan internasional,” tambahnya.

Dia menegaskan bahwa DK PBB harus mengambil tindakan mendesak dan menghukum serta memaksa rezim Israel untuk menghentikan genosida terhadap rakyat Gaza.

Kemudian, Wakil Duta Besar AS Robert Wood mengatakan bahwa negaranya akan menjajaki langkah-langkah tambahan untuk meminta pertanggungjawaban Iran, dalam beberapa hari mendatang.

“Kami mempunyai tanggung jawab kolektif sebagai anggota Dewan Keamanan untuk memastikan bahwa Iran mematuhi resolusi dewan dan menghentikan pelanggaran tersebut,” katanya.

Seperti diketahui, Iran melancarkan serangan langsung terhadap musuh bebuyutannya, Israel, untuk pertama kalinya, menembakkan lebih dari 300 rudal dan drone, pada Sabtu malam (13/4/2024). 

Pihak Israel mengklaim bahwa hampir semua serangan drone Iran, dicegat oleh Israel dan negara lain, termasuk AS, Yordania, dan Inggris.

Iran mengatakan serangannya terjadi sebagai respons terhadap serangan udara mematikan Israel terhadap gedung Konsulat Teheran di Ibu Kota Suriah, Damaskus, yang secara luas disalahkan kepada Israel, pada 1 April 2024. 

Serangan Israel ke Konsulat Iran di Damaskus menewaskan 7 orang Garda Revolusi Iran, termasuk 2 orang Jenderal Senior. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper