Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Sekjen PBB Sebut Banyak Umat Islam yang Tak Bisa Merayakan Idulfitri dengan Baik

Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengungkapkan kesedihannya dalam ucapan Idulfitri 2024.
Sekjen PBB Sebut Banyak Umat Islam yang Tak Bisa Merayakan Idulfitri Dengan Baik. Sekjen PBB Antonio Guterres/Reuters
Sekjen PBB Sebut Banyak Umat Islam yang Tak Bisa Merayakan Idulfitri Dengan Baik. Sekjen PBB Antonio Guterres/Reuters

Bisnis.comJAKARTA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengungkapkan kesedihannya bahwa banyak umat Islam yang tidak dapat merayakan idulfitri dengan baik. 

Mengutip dari akun resmi di platform X “Twitter” @antonioguterres pada Rabu (10/4/2024) hal tersebut diungkapkannya, menyinggung banyaknya konflik dan kelaparan yang terjadi, terutama di Gaza dan Sudan. 

“Hati saya hancur mengetahui bahwa di Gaza, Sudan dan banyak tempat lainnya - karena konflik dan kelaparan - begitu banyak umat Islam yang tidak dapat merayakannya dengan baik,” terangnya. 

Di lain sisi, berdasarkan catatan BisnisPerdana Menteri Inggris Rishi Sunak juga menyinggung soal Gaza dalam ucapanan Idulfitri-nya. Dia menyinggung soal konflik berkepanjangan di jalur Gaza, yang telah membawa pertumpahan darah hingga penderitaan kepada umat manusia yang tak tertahankan. 

Sunak juga menuturkan bahwa dia ingin agar semua tahu bahwa Inggris telah melakukan berbagai upaya agar konflik ini tidak berlanjut. 

“Kami ingin memastikan, para tawanan perang bisa dilepaskan dan memperoleh hidupnya kembali. Kami juga berkomitmen memberikan bantuan makanan, shelter dan obat-obatan kepada warga sipil di Jalur Gaza,” terangnya.

Untuk kabar baru-baru ini, mengutip Reuters pada Rabu (10/4) diketahui bahwa Hamas menuturkan bahwa proposal Israel mengenai gencatan senjata dalam perang mereka di Gaza tidak memenuhi tuntutan faksi Palestina. Namun, Hamas akan mempelajari tawaran tersebut lebih lanjut dan menyampaikan tanggapannya kepada mediator.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu juga telah berulang kali mengisyaratkan rencana serangan darat di Rafah, yakni tempat lebih dari satu juta warga sipil yang mengungsi bersembunyi, walaupun ada permintaan internasional untuk menahan diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper