Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

68% Warga Israel Tak Puas dengan Manajemen Perang Netanyahu di Gaza

Hasil survei terbaru menunjukkan sebanyak 42% pendukung Zionis meminta agar Perdana Menteri Benjamin Netanyahu segera mengundurkan diri.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ronen Zvulun
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu./REUTERS-Ronen Zvulun

Bisnis.com, JAKARTA - Hasil survei terbaru yang dilakukan di wilayah pendudukan Palestina menunjukkan bahwa 68% pemukim Israel tidak puas dengan cara Perdana Menteri Benjamin Netanyahu mengatur perang di Gaza.

Dilansir dari Antara, Selasa (9/4/2024), Kantor berita Palestina, Sama, melaporkan sebanyak 42% pendukung Zionis meminta agar Netanyahu segera mengundurkan diri akibat kekalahan pada 7 Oktober 2023.

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Zionist Channel 12 tersebut, sebanyak 50% pendukung Zionis menginginkan pemilu dini diadakan.

Hanya 14% dari kaum Zionis yang menyatakan mereka yakin bahwa kabinet telah melakukan yang terbaik untuk membebaskan para tahanan Israel di Gaza,

Selanjutnya, 49% dari kaum Zionis juga menekankan bahwa motivasi politik ada di balik keputusan Netanyahu.

Selain itu, survei tersebut melaporkan bahwa 41% warga Israel percaya bahwa Netanyahu bertanggung jawab atas ketegangan yang terjadi dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.

Diberitakan sebelumnya, Joe Biden menyatakan rasa frustasinya atas sikap Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu yang tanpa pandang bulu membombardir Gaza. 

Dia menegaskan bahwa Israel harus lebih memperhatikan keamanan warga sipil Jalur Gaza karena banyak yang terbunuh akibat permusuhan dengan Hamas di Palestina. 

“Dia [Netanyahu] punya hak untuk membela Israel, hak untuk terus mengejar Hamas, tapi dia harus lebih memperhatikan hilangnya nyawa tak berdosa sebagai konsekuensi dari tindakan yang diambil,” kata Biden, dilansir TASS, Minggu (10/3/2024). 

Biden menekankan bahwa AS ingin melihat gencatan senjata di Gaza, yang dimulai dengan pertukaran tahanan dalam jumlah besar selama 6 pekan. 

Baru-baru ini, Biden juga dikabarkan marah besar dan terpukul atas meninggalnya sejumlah relawan asing di World Central Kitchen (WCK), termasuk warga AS, akibat serangan bom Israel.

Dalam pernyataan pers yang dikutip Kamis (4/4/2024), Biden menjelaskan bahwa WCK merupakan relawan yang pemberani dan tidak mementingkan dirinya sendiri.

Mereka juga menyediakan makanan bagi warga sipil yang kelaparan di tengah serangan Israel ke Gaza, Palestina. Menurutnya, kematian para relawan asing WCK merupakan sebuah tragedi kemanusiaan.

“Investigasi tersebut harus cepat dilakukan, harus ada pertanggungjawaban, dan temuannya harus dipublikasikan,” kata Biden dalam pernyataannya dikutip, Kamis (4/4/2024).

Biden menilai bahwa Perang Israel vs Palestina menjadi sebuah konflik terburuk dalam sejarah, menimbang banyaknya pekerja bantuan kemanusiaan yang meninggal dunia. 

Ia berpendapat bahwa hal inilah menjadi alasan utama mengapa pendistribusian bantuan kemanusiaan di Gaza menjadi sulit, lantaran Israel dikatakan belum berbuat cukup untuk melindungi para pekerja bantuan kemanusiaan. 

“Amerika Serikat telah berulang kali mendesak Israel untuk meredakan konflik operasi militer mereka melawan Hamas dengan operasi kemanusiaan, guna menghindari jatuhnya korban sipil,” tuturnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Newswire
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper