Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

DK PBB Akhirnya Setujui Resolusi, Tuntut Gencatan Senjata di Gaza saat Ramadan

Resolusi gencatan senjata di Gaza selama Ramadan itu didukung oleh 14 pemegang suara dengan Amerika Serikat dilaporkan abstain.
Duta Besar Linda Thomas-Greenfield, Wakil Tetap Amerika Serikat untuk PBB, menyatakan abstain saat pemungutan suara mengenai resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza untuk bulan Ramadhan./Dok-PBB
Duta Besar Linda Thomas-Greenfield, Wakil Tetap Amerika Serikat untuk PBB, menyatakan abstain saat pemungutan suara mengenai resolusi yang menuntut gencatan senjata segera di Gaza untuk bulan Ramadhan./Dok-PBB

Bisnis.com, JAKARTA — Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) akhirnya mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata di Gaza, Palestina, segera direalisasikan selama bulan Ramadan.

Dilansir dari laman resmi PBB, DK PBB mengeluarkan resolusi tersebut pada Senin (25/3/2024) waktu setempat. Selain gencatan senjata, resolusi DK PBB itu juga menuntut pembebasan sandera dan tanpa syarat serta memperlancar arus logistik bantuan ke Gaza.

Resolusi itu didukung oleh 14 pemegang suara dengan Amerika Serikat dilaporkan abstain.

“Dewan Keamanan PBB pada hari Senin mengeluarkan resolusi yang menuntut gencatan senjata segera selama bulan Ramadan, pembebasan sandera segera dan tanpa syarat serta menjamin akses untuk memperluas aliran bantuan ke Gaza,” demikian tertulis di laman resmi PBB.

DK PBB mengadopsi resolusi yang diajukan oleh 10 anggota tidak tetap. Dalam usulan resolusi itu, mereka menuntut gencatan senjata di Gaza selama bulan Ramadan.  

Kendati begitu, DK PBB menolak amandemen usulan Rusia yang menyerukan gencatan senjata permanen.

Adapun, Duta Besar AS untuk PBB mengatakan delegasinya mendukung sepenuhnya tujuan penting dari rancangan resolusi tersebut.

Duta Besar Aljazair untuk PBB mengatakan gencatan senjata akan mengakhiri ‘pertumpahan darah’ di tanah Gaza.

“Ini harus menjadi titik balik,” kata duta besar pengamat Negara Palestina.

Sementara itu, Duta Besar Israel untuk PBB mengkritik rancangan resolusi itu lantaran tidak menyertakan kecaman terhadap Hamas.

“Kurangnya kecaman terhadap Hamas dalam rancangan tersebut adalah ‘aib’, kata Duta Besar Israel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper