Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pilpres Rusia Ramai Dikutuk Negara Barat dan Bawahannya

Sepertiga negara anggota PBB, yakni 56 dari 193 negara, menandatangani pernyataan bersama mengutuk pemilihan presiden (Pilpres) Rusia.
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS
Presiden Rusia Vladimir Putin berbicara saat konferensi pers setelah pertemuan puncak para pemimpin Persemakmuran Negara-Negara Merdeka (CIS) di Bishkek, Kyrgyzstan, 13 Oktober 2023. Sputnik/Pavel Bednyakov/Pool via REUTERS

Bisnis.com, JAKARTA - Perwakilan Tetap Pertama Rusia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Dmitry Polyansky mengatakan bahwa kurang dari sepertiga negara anggota PBB, yakni 56 dari 193 negara, menandatangani pernyataan bersama mengutuk pemilihan presiden (Pilpres) Rusia. 

Dia mengatakan bahwa negara-negara Barat telah memaksa seluruh anggota PBB untuk ikut serta dalam pernyataan yang mengecam Pilpres di Rusia, dalam sepekan terakhir. 

“Banyak yang mengeluhkan hal ini kepada kami, dalam jangka panjang, ada 56 dari 193 anggota PBB! Mereka adalah yang tetap berpegang pada posisi anti-Rusia setelah dimulainya operasi militer khusus [di Ukraina],” tulisnya di saluran Telegram, dikutip TASS, Minggu (17/3/2024). 

Adapun beberapa negara itu di antaranya, Austria, Albania, Bulgaria, Hongaria, Yunani, Jerman, Georgia, Israel, Spanyol, Italia, Latvia, Lituania, Siprus, Rumania, Slovakia, Slovenia, Amerika Serikat (AS), Finlandia, Prancis, Kroasia, Montenegro, Republik Ceko, Chili, Swiss, dan Swedia.

Menurutnya, ditambah lagi dengan Resolusi Majelis Umum PBB yang anti-Rusia pada April 2022 didukung oleh 143 negara, semakin membuat ketegangan. 

“Secara umum, dukungan terhadap rezim Zelensky [Presiden Ukraina Vladimir] di PBB telah menyusut, hanya tertuju pada negara-negara Barat dan negara-negara satelit bonekanya. Majelis Umum PBB, Anda dapat dengan mudah mengurangi 56 untuk melihat jumlah mereka yang berhasil bertahan dari serangan Barat,” ujarnya. 

Dewan Federasi, majelis tinggi parlemen Rusia, secara resmi menetapkan 17 Maret 2024 sebagai Hari Pemilihan Umum (Pemilu) untuk pemilihan presiden. 

Komisi Pemilihan Umum Pusat (CEC) kemudian mengumumkan bahwa pemungutan suara di Rusia akan berlangsung selama 3 hari pada 15-17 Maret 2024.

Seperti diketahui, 4 orang kandidat bersaing untuk menduduki jabatan paling tinggi di Rusia, yaitu calon dari Partai Rakyat Baru Vladislav Davankov,; calon yang mencalonkan diri sendiri dan Presiden petahana Vladimir Putin; calon Partai Demokrat Liberal Rusia (LDPR) Leonid Slutsky; dan calon Partai Komunis Federasi Rusia (CPRF) Nikolay Kharitonov.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper