Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PBNU Desak Otoritas Israel Buka Akses ke Masjidil Aqsa Selama Ramadhan

Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf mendesak agar otoritas Israel membuka akses ke Masjidil Aqsa bagi umat Islam yang ingin beribadah pada bulan Ramadan.
Seorang pria membentuk siluet saat meniupkan Shofar, tanduk biri-biri, dengan latar belakang Masjidil Aqsa (kanan) yang berlokasi di Kota Tua Yerusalem yang dikenal dengan Baitul Maqdis, Minggu (10/12/2017). /Reuters
Seorang pria membentuk siluet saat meniupkan Shofar, tanduk biri-biri, dengan latar belakang Masjidil Aqsa (kanan) yang berlokasi di Kota Tua Yerusalem yang dikenal dengan Baitul Maqdis, Minggu (10/12/2017). /Reuters

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mendesak agar otoritas Israel membuka akses ke Masjidil Aqsa bagi umat Islam yang ingin beribadah selama bulan Ramadhan. 

Dia menyayangkan penutupan akses ke Masjidil Aqsa yang telah berlangsung beberapa waktu terakhir, sekaligus menyoroti tragedi kemanusiaan yang kian memburuk di Palestina, khususnya di Gaza dan Tepi Barat menjelang bulan Ramadhan 1445 Hijriah. 

"Kami meminta dengan sungguh-sungguh pada penguasa Israel untuk membuka akses kepada Masjidil Aqsa untuk beribadah selama Ramadhan ini, karena sudah beberapa waktu ini Masjidil Aqsa ditutup aksesnya dari umat Islam yang ingin beribadah ke sana. Kami minta sungguh-sungguh supaya ini dibuka," katanya, dalam konferensi pers di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, pada Sabtu (9/3/2024).

Gus Yahya mengaku berupaya mencari solusi bagi warga di Palestina, dan telah melakukan komunikasi intensif dengan berbagai pihak baik dalam maupun luar negeri, termasuk pemerintah Indonesia melalui menteri luar negeri. 

Namun, dia menilai bahwa situasi di Gaza saat ini masih sangat sulit dengan masyarakat internasional yang seakan diabaikan oleh pihak yang terlibat. 

"Kami khawatir bahwa malapetaka yang sedang berlangsung cenderung menjadi status quo, karena semua suara masyarakat secara internasional sama sekali tidak didengar dan diabaikan oleh mereka yang terlibat di dalam bencana Palestina ini," ujarnya. 

Lebih lanjut, dia mengimbau dunia internasional termasuk pemerintah Indonesia, untuk terus mengambil inisiatif diplomatik internasional dan kebijakan-kebijakan yang tegas untuk menghentikan bencana yang sedang terjadi. 

"Inisiatif berupa manuver-manuver diplomatik internasional, maupun tentu saja juga kebijakan-kebijakan yang decisive (menentukan) yang dilaksanakan secara deliberate (sengaja) secara sungguh-sungguh di lapangan untuk berupaya terus membongkar kebekuan bencana yang sekarang sedang berlangsung," ucapnya.

Selain itu, dia juga meminta kepada aktor-aktor global untuk tidak membiarkan kebrutalan yang terjadi di Palestina, yang bisa memicu dinamika situasi berbahaya bagi stabilitas dan keamanan global. 

"Karena segala prinsip-prinsip hukum internasional dilanggar dan dengan ngotot dilindungi dibiarkan untuk terus berlangsung dan bisa membuat putus asa seluruh masyarakat internasional atas tatanan internasional yang berdasarkan aturan-aturan yang sudah disepakati," ucapnya.

Dia menuntut kepada aktor-aktor global untuk segera menghentikan kekejaman yang terjadi di Gaza dan Palestina serta kembali kepada konsensus internasional yang telah disepakati.

Menurutnya, pengabaian terhadap konsensus ini dapat mengguncang keyakinan masyarakat internasional pada tatanan internasional yang berdasarkan aturan. 

"Kami juga menuntut kepada aktor-aktor global untuk segera menghentikan atrocities (kekejaman), menghentikan malapetaka yang sekarang sedang berlangsung di Gaza dan Palestina dan kembali kepada hukum dan konsensus-konsensus internasional yang sudah ada," katanya. 

Menurutnya, karena konsensus itu sudah ada, tetapi pihak-pihak di dalamnya justru ngotot untuk mengabaikannya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper