Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menlu Retno Ungkap Kerja Sama di KTT Asean-Australia

Menlu Retno Marsudi mengungkap 3 bidang kerja sama yang menjadi perhatian dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Australia.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi./Dok. Kementerian Luar Negeri
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi./Dok. Kementerian Luar Negeri

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengungkap 3 bidang kerja sama yang menjadi perhatian dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asean-Australia. 

Dia menjelaskan bahwa di dalam sesi pertama mengenai future cooperation, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya fokus perhatian ke depan, di tiga bidang.

Retno mengatakan, yang pertama, penguatan integritas ekonomi Asean dan Australia di mana Presiden Jokowi menekankan pentingnya penguatan kerja sama perdagangan dan investasi yang sifatnya dua arah. 

Selain itu, dia menjelaskan bahwa Presiden Jokowi menekankan pentingnya sinergi antara strategi yang ada yang dimiliki Australia seperti tercermin dalam laporan Nicholas Moore dengan implementasi dari Asean Outlook on Indo-Pacific (AOIP) atau Pandangan Asean tentang Indo-Pasifik. 

Australia mengeluarkan dokumen yang dibuat oleh Nicholas Moore dalam laporan berjudul “Invested: Australia’s Southeast Asia Economic Strategy to 2040”, atau biasa disebut strategi ekonomi Australia untuk Southeast Asia, atau Asean.

Retno menjelaskan bahwa inti dari laporan Nicholas Moore tersebut sebenarnya merupakan sebuah pendekatan baru yang akan dilakukan oleh Australia dalam rangka meningkatkan perdagangan dan investasi dengan Asean. 

"Jadi sekali lagi Bapak Presiden menekankan pentingnya ada sinergi antara pendekatan baru Australia yang tercermin dalam laporan Strategi Australia mengenai pendekatan kepada ekonomi Asia Tenggara atau saya singkat Invested 2040 yang dibikin oleh Nicholas Moore dengan yang satunya adalah implementasi dari AOIP," katanya, dalam pernyataan resmi, pada Rabu (6/3/2024).

Lebih lanjut dia menjelaskan, kedua mengenai percepatan transisi energi di mana dukungan Australia terhadap Asean Strategy for Carbon Neutrality sangat diharapkan terutama dalam bentuk investasi, kemudahan akses pembiayaan inovatif dan transfer teknologi.

Selain itu, menurut Retno, Indonesia juga mendorong Australia untuk dukung pembangunan EV ecosystem di Asean. 

"Bapak Presiden juga menekankan bahwa Indonesia menentang kampanye hitam dan diskriminasi yang menggunakan dalih lingkungan hidup yang tidak berdasarkan bukti-bukti saintifik," ucapnya.

Selanjutnya, Retno menekankan hal ketiga yang disampaikan Presiden Jokowi adalah soal kerja sama transformasi digital.

Jokowi menyampaikan potensi ekonomi digital Asean sangat kuat. Perundingan Asean Digital Economy Framework Agreement (DEFA) telah dimulai, pada tahun lalu. 

Sementara itu, Retno menekankan bahwa Indonesia juga berharap Australia dapat dukung upaya transformasi digital Asean melalui skill development, knowledge sharing dan kemitraan publik dan privat yang kuat. 

Seperti diketahui, Melbourne menjadi tuan rumah bagi para pemimpin dan pejabat dari 10 negara anggota Asean untuk pertemuan puncak KTT Asean-Australia yang berlangsung pada 4-6 Maret 2024.

Anggota Asean, Myanmar, tidak disertakan dalam pertemuan tersebut, karena konflik yang sedang berlangsung di negaranya.

Menlu RI bersama Presiden Jokowi hadir dalam perhelatan tersebut. Australia memanfaatkan peringatan 50 tahun dengan Asean untuk meningkatkan hubungan dengan kawasan. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper