Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

G20 Dukung Solusi Dua Negara Jadi Satu-satunya Jawaban untuk Konflik Israel-Palestina

Menlu negara-negara G20 hampir mencapai kesepakatan untuk mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya solusi perdamaian dalam konflik Israel-Palestina.
Bendera-bendera di Pusat Media Internasional KTT G20 di New Delhi, India/Bloomberg
Bendera-bendera di Pusat Media Internasional KTT G20 di New Delhi, India/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Luar Negeri negara-negara G20 hampir mencapai kesepakatan untuk mendukung solusi dua negara sebagai satu-satunya jalan menuju perdamaian dalam konflik Israel-Palestina.

"Hampir ada suara bulat dalam solusi dua negara sebagai satu-satunya solusi untuk konflik ini," ungkap Menteri Luar Negeri Brasil Mauro Vieira dalam penutupan pertemuan Menlu G20 di Rio de Jainero, seperti dikutip Reuters, Jumat (23/2/2024).

Vieira mengatakan bahwa semua anggota kelompok G20 menyoroti keprihatinan mengenai perang di Gaza dan risiko penyebaran konflik di Timur Tengah. Ada seruan-seruan untuk gencatan senjata dan akses bantuan kemanusiaan ke Gaza. Banyak negara juga mengkritik serangan militer Israel di Rafah.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemerintah koalisi sayap kanannya sebagian besar menolak pembentukan negara Palestina. Namun, AS yang merupakan sekutu utama Israel berpendapat bahwa solusi dua negara adalah satu-satunya cara yang layak untuk membawa perdamaian yang langgeng di wilayah tersebut.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan bahwa ia menemukan "kesamaan" dengan para anggota G20 mengenai Gaza, meskipun AS memveto resolusi Dewan Keamanan PBB mengenai konflik tersebut pekan ini untuk ketiga kalinya.

Dalam sebuah konferensi pers setelah pertemuan G20, Blinken mengatakan bahwa mengakhiri konflik adalah tujuan bersama dan cara untuk mencapainya adalah melalui sebuah kesepakatan yang dibantu oleh AS untuk menjadi perantara antara Israel dan Hamas dalam hal pembebasan para sandera.

"Mungkin ada perbedaan mengenai taktik, dan mungkin ada perbedaan mengenai resolusi Dewan Keamanan ini, namun kami mencoba untuk fokus untuk mendapatkan hasil," ujar Blinken.

Pertemuan Menlu G20, yang merupakan agenda G20 dengan presidensi Brazil tahun ini, membahas ketegangan-ketegangan yang sedang terjadi di dunia, terutama berfokus pada pertempuran di Gaza dan Ukraina.

Menteri Luar negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan bahwa ada konsensus mengenai perlunya solusi dua negara di Israel, yang didukung oleh semua pembicara yang berbicara mengenai konflik tersebut.

"Semua orang di sini, semua orang, saya belum mendengar ada yang menentangnya. Ada permintaan yang kuat untuk solusi dua negara. Ini adalah konsensus di antara kita,” ujarnya.

Borrell mengatakan krisis di Gaza meluas ke Tepi Barat dan benar-benar menjadi semakin panas karena para pemukim Israel menyerang warga sipil Palestina.

Mengenai Ukraina, Borrell mengatakan bahwa ia tidak melihat adanya tanda-tanda bahwa Rusia akan menerima gencatan senjata. "Putin ingin melanjutkan perang ini," katanya.

Para menteri luar negeri Barat dari G20 pada hari Rabu menyerang Rusia atas invasinya ke Ukraina. Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov hanya mendengarkan selama pertemuan tersebut.

"Saya pikir jika Anda berada di ruangan itu, seperti Menteri Luar Negeri Lavrov, Anda akan mendengar kesamaan suara yang sangat kuat... mengenai keharusan untuk mengakhiri agresi Rusia," ungkap Blinken.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper