Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

26 Negara Uni Eropa Kompak Peringatkan Israel Usai Serang Rafah Palestina

Semua negara Uni Eropa (UE) kecuali Hongaria yang berjumlah 26 negara memperingatkan Israel atas serangan ke Rafah, Palestina
26 Negara Uni Eropa Kompak Peringatkan Israel Usai Serang Rafah Palestina. Tank Israel melaju di Jalur Gaza, Palestina pada Rabu (24/1/2024). - Bloomberg/Kobi Wolf
26 Negara Uni Eropa Kompak Peringatkan Israel Usai Serang Rafah Palestina. Tank Israel melaju di Jalur Gaza, Palestina pada Rabu (24/1/2024). - Bloomberg/Kobi Wolf

Bisnis.com, JAKARTA - Semua negara Uni Eropa (UE) kecuali Hongaria yang berjumlah 26 negara memperingatkan Israel atas serangan ke Rafah, Palestina. 

Uni Eropa memperingatkan Israel agar tidak melancarkan serangan ke Rafah karena menurutnya hanya akan memperparah bencana bagi sekitar 1,5 juta pengungsi yang berdesakan di Selatan Gaza.

Menteri Luar Negeri Irlandia Micheal Martin dalam pertemuan para menteri luar negeri dari 27 negara anggota Uni Eropa di Brussels, mengatakan bahwa serangan ke Rafah adalah bencana besar. 

"Serangan terhadap Rafah akan menjadi sebuah bencana besar, itu tidak masuk akal," katanya, dilansir Reuters, Selasa (20/2/2024). 

Setelah pertemuan tersebut berakhir, semua negara Uni Eropa kecuali Hongaria, menyerukan pernyataan bersama untuk situasi di Palestina. 

"Jeda kemanusiaan segera yang akan mengarah pada gencatan senjata permanen, pembebasan semua sandera tanpa syarat dan penyediaan bantuan kemanusiaan," kata para Menlu Uni Eropa. 

Pernyataan tersebut dikeluarkan atas nama Menteri Luar Negeri dari 26 negara anggota Uni Eropa, dan para diplomat mengatakan bahwa Hongaria sekutu dekat pemerintah Israel adalah satu-satunya negara yang tidak mendaftar.

“Kami meminta pemerintah Israel untuk tidak mengambil tindakan militer di Rafah yang akan memperburuk situasi kemanusiaan yang sudah sangat buruk dan menghambat penyediaan layanan dasar dan bantuan kemanusiaan yang sangat dibutuhkan,” kata para Menlu tersebut. 

Seperti diketahui, Israel melancarkan invasi darat ke kota paling Selatan Gaza, Rafah, yang merupakan benteng terakhir kendali Hamas setelah hampir 5 bulan pertempuran. 

Israel menuduh Hamas bersembunyi di antara warga sipil, sesuatu yang kemudian dibantah. Namun Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan tidak mungkin mencegah kematian warga sipil.

“Kita harus terus memberikan tekanan pada Israel untuk membuat mereka mengerti bahwa ada begitu banyak orang di jalan-jalan Rafah, sehingga mustahil menghindari korban sipil. Hal ini tentu saja bertentangan dengan hukum kemanusiaan," ujarnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper