Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bicara di Asean-Uni Eropa, Menlu Retno: Tidak Perlu Tambah Konflik Baru

Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Asean dan Uni Eropa harus menjadi mitra perdamaian dan stabilitas.
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi./Dok. Kementerian Luar Negeri
Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi./Dok. Kementerian Luar Negeri

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi mengatakan bahwa Asean dan Uni Eropa harus menjadi mitra perdamaian dan stabilitas. 

Dia menyampaikan apresiasi atas dukungan Uni Eropa terhadap Asean Outlook on the Indo-Pacific (AOIP) yang mencerminkan komitmen Asean untuk menjaga stabilitas dan perdamaian di Indo-Pasifik.

"Saya sampaikan bahwa dunia saat ini sudah penuh dengan konflik dan tidak perlu menambah konflik baru. Sekali lagi saya tekankan pentingnya penghormatan terhadap prinsip, nilai, dan hukum internasional secara konsisten," katanya, dalam keterangan resmi, Sabtu (3/2/2024). 

Retno menekankan bahwa semua orang memiliki hak sama untuk dihormati dan dilindungi termasuk bangsa Palestina, yang memiliki hak yang sama untuk hidup dan untuk memiliki negara.

Selain itu, dia menyatakan bahwa Asean-UE harus menjadi mitra untuk kemakmuran. Dia sampaikan bahwa semua data menunjukkan bahwa Uni Eropa adalah salah satu mitra penting Asean.

Lalu dia menjelaskan bahwa dengan lebih dari 650 juta penduduk, Asean juga merupakan mitra penting bagi Uni Eropa. Karakter ekonomi Asean dan Uni Eropa adalah saling melengkapi.

"Dalam pertemuan, saya juga menyampaikan concern terkait kebijakan Uni Eropa yang dapat menghalangi kemitraan dengan Asean, misalnya terkait kelapa sawit dan EUDR (EU Deforestation Regulation)," ujarnya. 

Kemudian, dia menekankan bahwa Asean juga peduli dengan kelestarian lingkungan dan pendekatan yang diambil haruslah saling membantu, bukan menghukum. 

"Saya menekankan bahwa standar 'one-size fits all' tidak dapat diberlakukan. Jika tujuannya adalah untuk memperkuat kerja sama, maka pilihannya hanya satu yaitu saling bekerja sama, saling membantu, dan menghindari isu sustainability digunakan untuk alat proteksi di dalam perdagangan," ucapnya. 

Seperti diketahui, Menlu RI baru saja selesai melakukan kunjungan kerja ke Brussel, Belgia, pada 1-2 Februari 2024.

Kegiatan Menlu selama berada di Brussel adalah menghadiri pertemuan European Union (EU) Indo-Pacific Ministerial Forum ke-3, dan menghadiri pertemuan Asean-EU Ministerial Meeting ke-24, serta melakukan serangkaian pertemuan bilateral. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Erta Darwati

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper