Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Beri Jalan Kapal Indonesia tapi Rusak Kapal Kerajaan Inggris, AS Balas Dendam kepada Houthi

Amerika Serikat dilaporkan telah melakukan "balas dendam" kepada Houthi Yaman atas manuver yang mereka lakukan belum lama ini terhadap kapal Inggris.
Gamsunoro, kapal minyak milik Indonesia
Gamsunoro, kapal minyak milik Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA - Amerika Serikat dilaporkan telah melakukan "balas dendam" kepada Houthi Yaman atas manuver yang mereka lakukan belum lama ini terhadap kapal Inggris.

Dilansir dari The Jerusalem Post, pasukan AS telah menyerang dan menghancurkan rudal permukaan-ke-udara Houthi Yaman yang siap diluncurkan, kata Komando Pusat negara tersebut.

“Pasukan AS mengidentifikasi rudal tersebut di wilayah Yaman yang dikuasai Houthi dan menetapkan bahwa rudal tersebut merupakan ancaman terhadap pesawat AS,” tambahnya.

Serangan yang dilakukan oleh Amerika Serikat ini merupakan jawaban atas "kekacauan" yang dibuat oleh Houthi di Laut Merah yang membuat beberapa ekspor dan impor jadi terhambat.

Salah satunya adalah serangan Houthi kepada kapal milik Kerajaan Inggris. Menurut Menteri Pertahanan Inggris, Grant Shapps, Houthi telah secara ilegal menyerang HMS Diamond milik Kerajaan Inggris yang tengah berada di Laut Merah.

"Inggris tetap tidak gentar setelah serangan ilegal kemarin terhadap @HMSDiamond oleh Houthi yang didukung Iran. Komitmen kami untuk melindungi nyawa tak berdosa dan kebebasan navigasi benar-benar tak tergoyahkan," tulisnya di Twitter.

Setelah mengalami kebakaran cukup hebat akibat serangan Houthi, kapal Marlin Luanda berhasil dipadamkan tanpa awak kapal yang terluka setelah kapal angkatan laut Prancis, India, dan AS memberikan bantuan kepada kapal tersebut.

Kapal tersebut berlayar di bawah bendera Kepulauan Marshall tetapi dikelola oleh Oceonix Services Ltd, sebuah perusahaan yang terdaftar di Inggris.

Militan Houthi Yaman mengatakan pada hari Rabu bahwa mereka menembakkan beberapa rudal ke kapal perang AS di Laut Merah, dan mereka berencana untuk terus menargetkan kapal-kapal AS dan Inggris.

Pernyataan itu muncul beberapa jam setelah Komando Pusat militer AS mengatakan USS Gravely menembak jatuh rudal jelajah anti-kapal yang ditembakkan dari Yaman oleh kelompok Houthi yang didukung Iran.

Namun Amerika Serikat telah mengonfirmasi bahwa hal tersebut tidak benar. Imbas dari serangan Houthi ini, membuat harga minyak mentah terpantau naik 1% pada Senin (29/1/2024).

Tak hanya itu, harga minyak juga dipengaruhi proyeksi ekspor produk turunan dari Rusia akan mengalami penyusutan seiring dengan perbaikan sejumlah kilang usai serangan drone.

Di sisi lain, Houthi memberikan jalan kepada kapal minyak Indonesia, Gamsunoro, di laut merah setelah kapal tersebut memberikan kode bahwa mereka berasal dari Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper