Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Polisi Tangkap Pelaku yang Ancam Tembak Anies Baswedan

Polisi menangkap pria yang mengancam menembak calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan.
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Capres nomor urut satu Anies Baswedan menyampaikan pandangannya saat debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024). Debat kali ini bertemakan pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik luar negeri. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra

Bisnis.com, JAKARTA - Polisi menangkap pria yang mengancam melakukan penembakan terhadap calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan.

Direktur Tindak Pidana Siber (Dirtipidsiber) Bareskrim Mabes Polri, Brigjen Himawan Bayu Aji, membenarkan kabar penangkapan pelaku yang mengancam menembak capres Anies Baswedan.

"Benar [ditangkap]," kata Himawan kepada wartawan, Sabtu (13/1/2024).

Di sisi lain, Karopenmas Divisi Humas Polri Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan bahwa saat ini pelaku masih berada di Jawa Timur.

"[pelaku masih] di Jatim, nanti secara lengkap disampaikan oleh Kadiv [Humas Polri]," tambahnya.

Berdasarkan catatan Bisnis, ancaman penembakan ini viral hingga jejaring sosial X atau Twitter. Warganet menguggah cuplikan komentar ancaman itu, yang dilontarkan oleh akun dengan nama pengguna @rifanariansyah, meskipun akun tersebut tidak dapat ditemukan pada saat ini.

Direspons Ganjar Pranowo

Sebagai informasi, ancaman pembunuhan itu juga direspons Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo yang menyayangkan rivalnya, calon presiden nomor urut 1 Anies Baswedan, mendapatkan ancaman pembunuhan.

“Ya kalau kita sudah punya demokrasi, jangan lupa ngancem begitu. Biarkan rakyat bisa memilih dengan baik,” jelas Ganjar usai berziarah ke makam Gus Dur di Jombang, Jumat (12/1/2024)

Ganjar menegaskan, debat seharusnya menjadi ajang bagi calon pemilih agar semakin yakin dan dapat preferensi yang tepat. Oleh karena itu, dalam debat, para kandidat memang harusnya saling sanggah yang merupakan sesuatu yang biasa.

“Jadi kita mesti menjaga kalau mau demokratis. Jagalah nilai-nilai demokrasi yang ada. Debat boleh-boleh saja tidak setuju pada kebijakan, tidak boleh black campaign [kampanye hitam], tapi negative campaign [kempanye negatif] boleh. Itulah proses perdeatan,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper