Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China Kirim Balon Mata-mata, Pantau Ketat Pemilu Taiwan

China mengawasi secara ketat proses pemilihan umum atau pemilu di Taiwan.
Hou Yu-ih, calon presiden Taiwan, dari partai oposisi utama Kuomintang (KMT), berpidato dalam acara kampanye menjelang pemilihan presiden, di New Taipei City, Taiwan 21 Desember 2023. REUTER/Ann Wang/ Berkas Foto
Hou Yu-ih, calon presiden Taiwan, dari partai oposisi utama Kuomintang (KMT), berpidato dalam acara kampanye menjelang pemilihan presiden, di New Taipei City, Taiwan 21 Desember 2023. REUTER/Ann Wang/ Berkas Foto

Bisnis.com, JAKARTA - China mengawasi ketat proses pemungutan suara untuk pemilihan presiden dan anggota legislatif atau parlemen di Taiwan yang resmi dimulai pada hari ini, Sabtu (13/1/2024).

Dilansir dari Reuters, Kementerian Pertahanan Taiwan mengatakan bahwa pihaknya kembali melihat balon-balon China melintasi Selat Taiwan menjelang Pemilu ini.

Taiwan mengecam upaya mata-mata China melalui balon yang melintasi selat. Langkah tersebut dianggap sebagai perang psikologis dan ancaman terhadap keselamatan penerbangan dalam sebulan terakhir.

Di samping itu, menjelang pemilu ini China sempat berulang kali menyebut salah satu kandidat Presiden, Lai Ching-te sebagai separatis berbahaya.

Sekadar informasi, Lai Ching-te adalah kandidat yang memperjuangkan identitas Taiwan yang terpisah dan menolak klaim teritorial China. Lai juga berkomitmen untuk menjaga perdamaian di Selat Taiwan, dan terus meningkatkan pertahanan pulau itu.

“Setiap suara dihargai, karena ini adalah demokrasi yang diperoleh dengan susah payah di Taiwan,” ujarnya sebelum memberikan suara pada Pemilu kali ini.

Adapun, Lai menghadapi dua lawan untuk menjadi presiden yakni Hou Yu-ih dari partai oposisi terbesar Taiwan, Kuomintang (KMT), dan mantan Wali Kota Taipei Ko Wen-je dari Partai Rakyat Taiwan (TPP) kecil, yang baru didirikan pada tahun 2019.

Untuk Ko, dia dikabarkan telah mendapatkan basis dukungan yang besar, terutama di kalangan pemilih muda, karena fokus pada isu-isu penting seperti tingginya biaya perumahan. 

Di sisi lain, pemilihan parlemen juga tak kalah penting untuk memantau kebijakan presiden baru dalam mengesahkan undang-undang krusial dan belanja negara, terutama untuk pertahanan.

Sebagai informasi, pemungutan suara dibuka selama delapan jam dan ditutup pada pukul 04.00 (0800 GMT). Adapun, Presiden Tsai Ing-wen secara konstitusional dilarang untuk mencalonkan diri lagi setelah dua masa jabatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Edi Suwiknyo
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper