Prabowo-Gibran Janji Bangun 3 Juta Rumah Hingga Transportasi Umum yang Ramah Kelompok Rentan

Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk membangun perkotaan dan perdesaan.
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Calon presiden nomor urut 2 Prabowo Subianto menyampaikan visi dan misi saat Debat Pertama Capres 2024 di Jakarta, Selasa (12/12/2023). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA – Pasangan calon (Paslon) nomor urut 2 Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka berkomitmen untuk membangun perkotaan dan perdesaan, salah satunya dengan menyediakan tempat tinggal yang layak dan terjangkau bagi masyarakat.

Komitmen itu tertuang dalam 17 Program Prioritas menuju visi ‘Bersama Indonesia Maju Menuju Indonesia Emas 2045’.

Prabowo-Gibran menilai tempat tinggal yang layak dan terjangkau bisa menguatkan pertumbuhan ekonomi, mengurangi masyarakat miskin, serta mengurangi ketimpangan. 

“Dengan target membangun atau merenovasi sebanyak 25 rumah per desa/kelurahan per tahun akan dapat dicapai sebanyak 2 juta rumah mulai tahun kedua,” bunyi poin ke-13 dari 17 Program Prioritas tersebut.

Anggota Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Paulus Totok Lusida mengatakan bahwa pembangunan rumah tapak dan rumah vertikal bertujuan untuk membantu kaum milenial dan masyarakat kelas menengah ke bawah untuk mendapatkan rumah murah. 

Pasalnya, menurut Paulus, selama ini berdasarkan data TKN Prabowo-Gibran ada kesenjangan atau backlog antara jumlah rumah yang terbangun dengan jumlah rumah yang dibutuhkan oleh masyarakat yakni di angka 12,7 juta.

"Selain di perkotaan, Pak Prabowo dan Mas Gibran berencana merenovasi rumah yang ada di desa yang ditargetkan mencapai 2 juta rumah pada tahun kedua setelah menjabat," kata Paulus kepada Bisnis melalui keterangan resmi di Jakarta, Selasa (26/12/2023).

Selain itu, Prabowo-Gibran juga akan membangun dan memperbaiki jalan daerah yang tidak mampu ditangani oleh pemerintah daerah. 

Jalan daerah menjadi infrastruktur penting dalam menjaga konektivitas antar-kota/kabupaten hingga provinsi. 

Konektivitas tersebut juga akan disempurnakan dengan mensinergikan pembangunan jaringan transportasi (darat, laut, dan udara) dan pengembangan kawasan strategis yang dilakukan secara terintegrasi dalam suatu konsep perencanaan serta pengelolaan yang terpadu.

Dalam debat kedua cawapres, Gibran menegaskan bahwa salah satu solusi untuk masalah perkotaan adalah penyediaan transportasi umum yang lebih baik.

"Tapi yang jelas untuk permasalahan perkotaan, kita harus menggarap transportasi umumnya, kita pastikan transportasi umum ini aman nyaman, terutama bagi kaum disabilitas, lansia dan anak-anak," ujarnya dalam debat pada Jumat (22/12/2023).

Adapun, Prabowo-Gibran dengan tegas menyatakan akan melanjutkan program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang dinilai baik dan menyempurnakannya.

Program pembangunan perumahan di perkotaan juga menjadi janji Jokowi melalui program Sejuta Rumah.

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat total realisasi Program Sejuta Rumah (PSR) telah mencapai 8,47 juta unit rumah terhitung sejak pertama kali diluncurkan pada 2015. 

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto menerangkan, pihaknya akan terus berkomitmen untuk mewujudkan kolaborasi dengan pemerintah guna menekan tingkat kesenjangan pemilikan rumah atau backlog. 

"Pemerintah bersama-sama seluruh stakeholder pelaku pembangunan dalam membangun rumah dapat diwujudkan dengan berkolaborasi dan saling mendukung dalam Program Sejuta Rumah. Program ini dicanangkan Presiden Jokowi sejak 29 April 2015 dan sampai tahun 2022 telah membangun atau memfasilitasi penyediaan rumah sebanyak 7.988.585 unit bagi masyarakat," terangnya dalam keterangan resminya dikutip Senin (28/8/2023). 

Lebih lanjut, Iwan memerinci realisasi Program Sejuta Rumah hingga Juli 2023 telah mencapai 480.438 unit. 

Sementara itu, mengacu pada data Susenas 2021, pertumbuhan keluarga baru di Indonesia dilaporkan mencapai 700.000-800.0000 per tahun. 

Seiring dengan hal itu, Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR dalam RPJMN 2020-2024 menargetkan peningkatan akses rumah layak huni dari 56 persen menjadi 70 persen pada 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Media Digital
Editor : Media Digital
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

# Hot Topic

Rekomendasi Kami

Foto

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper