Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Data Pemilih Bocor, Ganjar Dorong KPU Segera Perbaiki Sistem

Ganjar Pranowo menanggapi kabar kebocoran DPT pada Pemilu 2024. Dia mendorong KPU segera memperbaiki sistm.
Calon presiden Ganjar Pranowo menyapa relawan usai memberikan pidato di acara Rakornas relawan se-Jawa di Jakarta, Senin (27/11/2023). Rakornas yang dihadiri sekitar delapan ribu orang relawan dari 2.500 organ relawan di pulau Jawa tersebut bertajuk Soliditas dan Militansi Relawan untuk Pemenangan Ganjar-Mahfud dalam rangka menyiapkan strategi kampanye untuk pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 tersebut pada kontestasi politik Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin
Calon presiden Ganjar Pranowo menyapa relawan usai memberikan pidato di acara Rakornas relawan se-Jawa di Jakarta, Senin (27/11/2023). Rakornas yang dihadiri sekitar delapan ribu orang relawan dari 2.500 organ relawan di pulau Jawa tersebut bertajuk Soliditas dan Militansi Relawan untuk Pemenangan Ganjar-Mahfud dalam rangka menyiapkan strategi kampanye untuk pemenangan pasangan capres-cawapres nomor urut 3 tersebut pada kontestasi politik Pemilu 2024. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin

Bisnis.com, JAKARTA – Calon presiden (capres) nomor urut 3 Ganjar Pranowo menanggapi kabar kebocoran data daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024. Pasangan cawapres Mahfud MD ini mendorong Komisi Pemilihan Umum (KPU) selaku pihak berwenang agar segera memperbaiki sistem terkait data tersebut.

"Segera KPU perbaiki, segera proteksi, segera cari orang-orang terbaik untuk bisa meyakinkan bahwa sistem IT-nya itu beres," katanya usai menghadiri Mubes PGPI IX di Gereja Bethel Indonesia Mawar Sharon, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Kamis (30/11/2023).

Dirinya berharap agar aparat penegak hukum (APH) juga bisa langsung terlibat dalam penanganan masalah ini. Selain itu, Ganjar menyebut bahwa tim IT dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) juga memantau hal ini secara terus-menerus untuk mengetahui kekurangan yang ada dalam sistem KPU.

"Tapi tentu saja APH kita harapkan segera bertindak dan KPU segera memperbaiki. Sistemnya tidak boleh rentan, karena ini yang nanti membuat publik punya analisis-analisis negatif," ujar mantan Gubernur Jawa Tengah ini.

Sebelumnya, KPU masih mendalami dugaan peretasan yang menyebabkan bocornya data pemilih tetap pada pemilihan umum (Pemilu) 2024.

"Kami masih memastikan apakah informasi itu benar atau tidak. Kami bekerja sama dengan tim yang selama ini sudah ada," ujarnya saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (29/11/2023).

Untuk menangani hal ini, pihaknya mengaku telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Bareskrim Polri, Badan Intelijen Negara (BIN), dan Kementerian Komunikasi dan Informatikan (Kemkominfo).

Adapun, KPU telah menetapkan Daftar Pemilih Tetap untuk Pemilu 2024 pada 2 Juli 2023 lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper