Bisnis.com, JAKARTA - Jerman kini tengah membuka lowongan kerja besar-besaran, khususnya untuk imigram, akibat rendahnya jumlah penduduk dan angka kelahiran.
Mengutip Statistita, sampai dengan November 2023, Jerman membuka sampai 770.301 lowongan kerja. Jumlahnya terus naik setiap tahun, bahkan pada 2022 sempat mencapai 844.796 lowongan kerja, hampir dua kali lipat dari jumlah lowongan pada 2011 sebanyak 466.288.
Untuk mengatasi hal ini, salah satu yang dilakukan oleh Pemerintah Jerman adalah dengan mencari pekerja imigran dari negara lain ke Jerman.
Pada 2023, pihak imigrasi Jerman juga menetapkan aturan baru. Mengutip Make It in Germany, saat ini Jerman akan memberikan hak izin tinggal bagi pekerja dengan keterampilan tertentu.
Selain itu, Pemerintah Jerman juga akan mengabaikan hubungan antara kualifikasi pendidikan dengan pekerjaan yang akan diambil.
Mulai November ini, pelamar visa dan pelamar kerja di Jerman kini berhak mendapatkan izin tinggal jika semua persyaratan terpenuhi.
Baca Juga
Kedua, pembatasan bahwa individu hanya boleh bekerja berdasarkan keterampilan yang diperoleh dengan kualifikasi profesional akan dihapuskan. Dengan kata lain, jika pelamar memiliki kualifikasi kejuruan atau gelar universitas tertentu, mereka tidak dibatasi pada pekerjaan yang berkaitan dengan kualifikasi tersebut ketika mencari pekerjaan.
Namun, ada pengecualian untuk profesi yang diatur seperti dokter, perawat, pengacara dan lain-lain.
Sekarang sudah dilonggarkan dan dihilangkan, mereka tidak wajib melakukan profesi yang berhubungan dengan latar belakang edukasi mereka, namun ada beberapa yang terkecuali seperti pengacara, dokter, suster dan lain-lain.
Jerman sendiri merupakan salah satu negara dengan jumlah pengangguran paling rendah. Berdasarkan Data Global, tingkat pengangguran ditetapkan sebesar 3,4 - 3,93 persen untuk tahun 2023-2024.
Jerman juga memiliki bayaran atau upah minimum tertinggi di dunia. Hal ini karena pertumbuhan PDB Jerman adalah mencapai 2,5 persen.
Adapun, beberapa pekerjaan yang paling banyak membuka lowongan pekerjaan adalah di bidang kesehatan dan perawat. Kemudian bidang teknik terutama di bidang mekanikal, elektronik, penelitian, rekayasa proyek, dan lain-lain.
Selanjutnya, di bidang penerbangan, di mana pekerja migran internasional dapat memperoleh banyak pekerjaan di industri penerbangan. Pekerjaan seperti teknisi pesawat terbang, insinyur perawatan pesawat, mekanik pesawat, teknisi elektronik, dan banyak lagi tersedia di sektor penerbangan.
Selain itu, industri TI juga banyak dibutuhkan sebagai pengembang perangkat lunak, analis keamanan, pengembang web, atau insinyur perangkat lunak, dan peran lainnya. Banyak pula permintaan di bidang keuangan dan asuransi, analisis bisnis, dan pengelolaan akun.
Namun, dari daftar pekerjaan-pekerjaan tersebut termasuk dalam daftar pekerjaan yang harus sesuai dengan kualifikasi pendidikan dan memiliki sertifikasi khusus.
Dari daftar pekerjaan yang membuka lowongan kerja terbesar itu, berikut ini jumlah upah tertinggi yang diberikan menguti Y-Axis:
- Perawat: hingga Rp771 juta
- Teknisi: hingga Rp1,09 miliar
- Arsitek: hingga Rp1,28 miliar
- Industri TI: hingga Rp677 juta
- Finansial dan Asuransi: hingga Rp826 juta
- Penerbangan: hingga Rp592 juta
- Analis Bisnis: hingga Rp862 juta
- Akuntan: hingga Rp760 juta
- Perbankan: hingga Rp691 juta
Adapun, untuk bisa mendapatkan visa kerja dari Jerman bisa dilakukan dengan melengkapi dokumen berikut ini:
- Fotokopi paspor.
- Paspor aktif
- Formulir permohonan visa penduduk.
- Pernyataan hubungan kerja
- Bukti kontrak kerja untuk pekerjaan yang ditawarkan.
- Sertifikasi pendaftaran
Untuk mengajukan permohonan visa kerja Jerman bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
1. Kandidat harus mendapat tawaran pekerjaan dari perusahaan Jerman.
2. Anda harus memahami persyaratan visa secara menyeluruh sebelum mengajukan permohonan visa.
3. Sortir dokumen yang diperlukan sebelum menjadwalkan janji temu untuk wawancara.
4. Bayar biaya visa kerja kerja Jerman.
5. Hadiri wawancara dan tunggu statusnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
