Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ternyata, Ini Alasan Gibran Absen pada Perayaan HUT ke-59 Golkar

Airlangga Hartarto menyampaikan alasan Gibran tidak menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Golkar. Dia menyampaikan bahwa alasan Gibran tidak had
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan hasil rancangan keputusan rapat pimpinan nasional ke Gibran Rakabuming Raka untuk ditindaklanjuti bersama Prabowo Subianto, Sabtu (21/10/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menyerahkan hasil rancangan keputusan rapat pimpinan nasional ke Gibran Rakabuming Raka untuk ditindaklanjuti bersama Prabowo Subianto, Sabtu (21/10/2023). JIBI/Bisnis-Anshary Madya Sukma

Bisnis.com, JAKARTA - Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menyampaikan alasan calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka tidak menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-59 Partai Golkar.

Dia menyampaikan bahwa Gibran tidak hadir karena acara tersebut merupakan acara internal Golkar. Meskipun putra sulung Presiden Joko Widodo itu sudah diundang dan diisukan bakal "dikuningkan". Namun, kata Airlangga, pihaknya fokus pada perayaan ulang tahun Golkar.

"Tadi ini acaranya HUT Golkar, jadi seperti tadi dilihat dari seluruh rundown-nya kita fokus HUT Golkar," kata Airlangga di kantor DPP Golkar, Jakarta, Senin (6/11/2023) malam.

Dia juga menyampaikan alasan lain ketidakhadiran Gibran karena capres-cawapres tidak mesti datang bersamaan. Apalagi, acara tersebut sudah dihadiri Prabowo Subianto dan Jokowi.

"Kan sudah ada capres dan juga ada Pak Presiden, ini acara keluarga," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, dalam pidatonya di HUT Golkar, Jokowi mengatakan bahwa seharusnya pada pesta demokrasi seharusnya mengadu gagasan untuk kemajuan bangsa.

Namun, kata orang nomor satu di Indonesia itu saat ini kondisi politik di Tanah Air malah terjadi sebaliknya atau terlalu banyak drama.

"Saya lihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakor [drama Korea]-nya. Terlalu banyak sinetronnya. Mestinya kan pertarungan gagasan, pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan," kata Jokowi, Senin (6/11/2023).

Sayangnya, Jokowi tidak meneruskan pandangannya terkait kondisi politik saat ini karena dikhawatirkan takut disalahartikan.

"Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti ke mana-mana," kata Jokowi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper