Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Konflik Hamas-Israel, Yellen: AS Pertimbangkan Sanksi Baru terhadap Iran

Menkeu Janet Yellen mengatakan AS tidak mengesampingkan sanksi baru terhadap Iran menyusul dukungannya terhadap Hamas.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen/Bloomberg.
Menteri Keuangan AS Janet Yellen/Bloomberg.

Bisnis.com, JAKARTA – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen mengatakan bahwa pemerintahan AS mempertimbangkan sanksi baru terhadap Iran terkait konflik baru di Timur Tengah.

"Saya tidak akan mengesampingkan kemungkinan tindakan (sanksi) di masa depan, tetapi saya tentu saja tidak ingin mendahului posisi kita sekarang," kata Yellen dalam konferensi pers di sela-sela IMF-World Bank Annual Meeting di Marrakech, Maroko, dikutip Bloomberg, Rabu (11/10/2023).

Iran menyuarakan dukungannya terhadap serangan mengejutkan pada 7 Oktober 2023 oleh militan Hamas terhadap Israel. Hal ini menimbulkan spekulasi mengenai apakah AS akan memperketat pembatasannya terhadap ekspor minyak Iran. Hal ini mengingat .

Yellen mengatakan bahwa fokus AS saat ini adalah pada aspek-aspek kemanusiaan dari krisis Hamas-Israel.

Lebih dari 2.000 orang dilaporkan tewas sejak dimulainya serangan terburuk terhadap Israel dalam beberapa dekade terakhir. Pasukan Israel telah berjuang untuk merebut kembali wilayah yang diduduki Hamas dan ada tanda-tanda bahwa mereka sedang mempersiapkan invasi darat ke Gaza.

Konflik dan reaksi dari pasar keuangan menambah ancaman lain terhadap ekonomi global yang masih belum pulih dari pandemi Covid-19 dan dampak dari invasi Rusia ke Ukraina.

Ketidakpastian di pasar minyak telah membuat para pedagang khawatir karena adanya tanda-tanda bahwa Iran terlibat langsung dalam serangan tersebut. Iran telah membantah keterlibatannya dan Gedung Putih tidak memiliki konfirmasi bahwa negara tersebut mengarahkan serangan tersebut.

Di sisi lain, Yellen tidak melihat potensi konflik memengaruhi ekonomi global.

"Kami sedang memantau potensi dampak ekonomi dari krisis ini, namun saya tidak menganggapnya sebagai pendorong utama prospek ekonomi global," ujarnya.

Pernyataan Yellen mengenai Iran muncul sebagai tanggapan atas pertanyaan dari hasil penjualan minyak Iran senilai US$6 miliar yang telah dibekukan namun baru-baru ini kembali tersedia.

"Dana yang disimpan di Qatar itu disediakan murni untuk tujuan kemanusiaan. Dana tersebut belum disentuh,” pungkas Yellen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper